Menguak Benang Kusut Bisnis Mengolah dan Distribusi Air Minum

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:30 WIB
Menguak Benang Kusut Bisnis Mengolah dan Distribusi Air Minum
[ILUSTRASI. Sejumlah pekerja memasang pipa air PDAM pada proyek pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Petanglong di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Jumat (21/7). Kementerian PUPR menargetkan pembangunan SPAM Regional di seluruh Indonesia hingga tahun 2019 untuk melayani kebutuhan air minum bersih masyarakat. ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/foc/17.]
Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Asnil Amri

Saat ini masyarakat perkotaan jamak mengonsumsi air depot isi ulang. Hal ini karena tak adanya akses air bersih. Adapun alternatif dari air tanah tidak direkomendasikan karena kurang baik dikonsumsi dan juga bagi lingkungan.

Seperti yang dialami Rahmah, yang pindah ke perumahan di wilayah Ciputat, Tangerang Selatan, sejak 4 tahun lalu. Ia bergantung dari air isi ulang untuk keperluan minum dan memasak. Maklum, rumahnya tidak dilewati pipa dari perusahaan daerah air minum (PDAM), sementara air tanah tak layak minum karena bau dan keruh.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Pergerakan Valas Asia Pekan Depan Melihat Perkembangan Tarif
| Sabtu, 31 Mei 2025 | 06:30 WIB

Pergerakan Valas Asia Pekan Depan Melihat Perkembangan Tarif

Valas Asia diperkirakan berpotensi berbalik menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pekan depan.

Presiden Direktur WIFI Fokus Berinvestasi pada Teknologi
| Sabtu, 31 Mei 2025 | 06:20 WIB

Presiden Direktur WIFI Fokus Berinvestasi pada Teknologi

Yune Marketatmo, Presiden Direktur PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) menceritakan tentang strategi berinvestasinya

Kejar Pertumbuhan 30%, Utama Radar Cahaya (RCCC) Tambah 10 Armada
| Sabtu, 31 Mei 2025 | 06:10 WIB

Kejar Pertumbuhan 30%, Utama Radar Cahaya (RCCC) Tambah 10 Armada

Hingga akhir tahun lalu, RCCC telah mengoperasikan 218 unit kendaraan, yang terdiri dari berbagai jenis kendaraan untuk segmen komoditas

BTC Loyo, Koin Alternatif Bisa Jadi Pilihan
| Sabtu, 31 Mei 2025 | 06:00 WIB

BTC Loyo, Koin Alternatif Bisa Jadi Pilihan

Selama 2013 hingga 2024, rata-rata dan median imbal hasil bitcoin (BTC) pada Juni melemah, dengan bergerak di kisaran -0,3% hingga -0,5%. 

Harum Energy (HRUM) Siapkan Dana Capex US$ 315 Juta
| Sabtu, 31 Mei 2025 | 05:15 WIB

Harum Energy (HRUM) Siapkan Dana Capex US$ 315 Juta

Mayoritas dari dana capex atau belanja modal HRUM sebesar US$ 300 juta akan difokuskan untuk pengembangan usaha nikel.

Dorong Kinerja, Bank Getol Melego Aset Bermasalah
| Sabtu, 31 Mei 2025 | 04:40 WIB

Dorong Kinerja, Bank Getol Melego Aset Bermasalah

Selain menyehatkan portofolio kredit, penjualan aset bermasalah juga menjadi salah satu sumber kenaikan pendapatan non bunga yang didapat bank.

Avia Avian (AVIA) Ingin Menumbuhkan Pasar B2B
| Sabtu, 31 Mei 2025 | 04:20 WIB

Avia Avian (AVIA) Ingin Menumbuhkan Pasar B2B

AVIA atau Avian Brands menargetkan pertumbuhan 6%-10% secara nilai dan 4%-8% secara volume di tahun ini.

Neraca Dagang Diproyeksi Masih Surplus Meski Menyusut
| Sabtu, 31 Mei 2025 | 04:15 WIB

Neraca Dagang Diproyeksi Masih Surplus Meski Menyusut

Ekspor kemungkinan masih tumbuh positif secara tahunan. Perkiraan Bank Mandiri neraca perdagangan masih surplus US$ 2,7 miliar

Hasil Investasi Asuransi Syariah Sulit Tumbuh Tinggi
| Sabtu, 31 Mei 2025 | 04:15 WIB

Hasil Investasi Asuransi Syariah Sulit Tumbuh Tinggi

Dengan kondisi pasar yang diselimuti ketidakpastian, investasi oleh pelaku usaha asuransi syariah diprediksi sulit bangkit hingga akhir tahun.

Pertumbuhan Kredit Investasi Paling Kencang
| Sabtu, 31 Mei 2025 | 04:10 WIB

Pertumbuhan Kredit Investasi Paling Kencang

Pertumbuhan kredit investasi mencapai 15,3% secara tahunan padahal pertumbuhan kredit secara keseluruhan hanya naik 8,88%.  

INDEKS BERITA

Terpopuler