Pasar Abaikan Omicron, Harga Minyak Bertahan di Kisaran Tertinggi Sejak 2014

Kamis, 20 Januari 2022 | 12:10 WIB
Pasar Abaikan Omicron, Harga Minyak Bertahan di Kisaran Tertinggi Sejak 2014
[ILUSTRASI. Pumping unit di Central Gathering Station (CGS) 10 Field Duri, Blok Rokan, Bengkalis, Riau, Rabu (22/12/2021). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/rwa.]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga minyak mentah pada perdagangan Kamis bangkit dari penurunannya di awal sesi dan bergerak stabil. Permintaan yang kuat dan gangguan pasokan jangka pendek menjaga harga minyak mendekati level tertingginya sejak akhir 2014.

Kontrak berjangka minyak mentah Brent turun USD 0,17 atau 0,2% menjadi USD 88,27 per barel, pada 11.18 WIB. Brent sempat turun lebih dari US$ 1 di awal sesi. Harga minyak yang menjadi harga patokan di pasar global itu menyentuh US$ 89,17 per barel pada hari Rabu, yang merupakan harga tertinggi sejak Oktober 2014.

Kontrak berjangka minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik USD 0,7 atau 0,1%, menjadi USD 87,03 per barel, setelah sempat turun hampir USD 1. WTI naik menjadi USD 87,91 pada hari Rabu, tertinggi sejak Oktober 2014.

“Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan permintaan minyak global berada di jalur untuk mencapai tingkat pra-pandemi,” kata analis ANZ dalam catatannya. “Gangguan pasokan jangka pendek juga membantu memperketat pasar. Minyak mentah Brent menguat tajam setelah laporan pipa minyak utama yang mengalir dari Irak ke Turki rusak akibat ledakan.”

Baca Juga: Harga Minyak Tergelincir Dari Level Tertinggi Sejak 2014, WTI di US$ 86 Per Barel

Pejabat setempat pada Rabu (19/1) menyatakan, jalur pipa Kirkuk-Ceyhan kembali mengalirkan minyak mentah, setelah berhenti beroperasi pada Selasa akibat ledakan di dekat pipa di provinsi tenggara Turki Kahramanmaras.

Kekhawatiran pasokan telah meningkat minggu ini setelah kelompok Houthi Yaman menyerang Uni Emirat Arab, negara produsen minyak terbesar ketiga di Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC).

Sementara Rusia, produsen minyak terbesar kedua di dunia, menyiapkan pasukan dalam jumlah besar di dekat perbatasannya dengan Ukraina. Keberadaan pasukan memicu kekhawatiran pasar terhadap kemungkinan invasi Rusia ke Ukraina, hingga berujung ke kecemasan tentang ketidakpastian pasokan.

Pemicu terkuat harga minyak saat ini adalah meningkatnya permintaan bahan bakar sejalan dengan pemulihan ekonomi pasca-pandemi di banyak negara.

Baca Juga: Ini Penyebab Target Lifting Migas Tahun 2021 Belum Sesuai Harapan

Pejabat dan analis OPEC mengatakan, reli harga minyak dapat berlanjut dalam beberapa bulan ke depan. Harga bisa mencapai USD 100 per barel karena permintaan mengabaikan penyebaran varian Omicron Covid-19.

OPEC dan negara sekutunya, yang biasa disebut OPEC+ sedang berjuang untuk mencapai target peningkatan produksi bulanan sebesar 400.000 barel per hari (bph).

Stok minyak mentah dan produk bahan bakar di Amerika Serikat (AS) meningkat, sementara persediaan hasil penyulingan melandai di pekan lalu, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute pada hari Rabu.

Stok minyak mentah naik 1,4 juta barel untuk pekan yang berakhir 14 Januari. Persediaan bensin naik 3,5 juta barel sementara stok sulingan turun 1,2 juta barel, menurut sumber yang menolak untuk dikutip.

Bagikan

Berita Terbaru

Dari Kamar Murah ke Pemberdayaan Komunitas
| Minggu, 08 Juni 2025 | 06:35 WIB

Dari Kamar Murah ke Pemberdayaan Komunitas

Di balik reputasinya sebagai penyedia kamar murah dan layanan check-in kilat, OYO punya ambisi lebih besar. Apa itu?

 
Tak Sekadar Batal Haji, Layanan Furoda Berbuntut Panjang
| Minggu, 08 Juni 2025 | 06:20 WIB

Tak Sekadar Batal Haji, Layanan Furoda Berbuntut Panjang

Ribuan calon jemaah haji furoda gagal berangkat ke Tanah Suci. Tak hanya calon jemaah yang gundah gulana, agen travel juga pusing alang kepalang. 

 
Yuk, Menikmati Cuan dari Permainan untuk Mantan Anak Kecil
| Minggu, 08 Juni 2025 | 05:50 WIB

Yuk, Menikmati Cuan dari Permainan untuk Mantan Anak Kecil

Bermain kini bukan hanya urusan anak-anak. Playground kini menjadi ruang pelepas penat bagi orang dewasa. Apa peluang bisnisnya?

 
Kopdes Melaju Buat Siapa?
| Minggu, 08 Juni 2025 | 05:10 WIB

Kopdes Melaju Buat Siapa?

​Hingga awal Juni, sebanyak 78.000 lembaga Kopdes Merah Putih sudah terbentuk melalui musyawarah desa khusus.

Menadah Peluang dari Aksi Jual Asing
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:32 WIB

Menadah Peluang dari Aksi Jual Asing

Beberapa saham yang terkena aksi jual asing dalam sepekan terakhir ini, masih dapat dicermati untuk trading jangka pendek

Emiten Memperluas Diversifikasi Bisnis
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:25 WIB

Emiten Memperluas Diversifikasi Bisnis

 Sejumlah emiten mulai dari sektor teknologi, kesehatan, hingga energi, memperluas bisnis dengan membentuk anak usaha baru.

Prospek Saham DSNG yang Siap  Menebar Dividen Rp 24 Per Saham
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:23 WIB

Prospek Saham DSNG yang Siap Menebar Dividen Rp 24 Per Saham

PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 254,39 miliar dari buku tahun 2024.

Strategi Mega Perintis (ZONE) Bertahan di Bisnis Fesyen
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:19 WIB

Strategi Mega Perintis (ZONE) Bertahan di Bisnis Fesyen

Mengupas rencana bisnis perusahaan ritel fesyen, PT Mega Perintis Tbk (ZONE) di tengah persaingan industri yang ketat

PMI yang Terkontraksi Tampaknya Tak Berpengaruh ke Emiten-Emiten Ini
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:00 WIB

PMI yang Terkontraksi Tampaknya Tak Berpengaruh ke Emiten-Emiten Ini

Potensi kontraksi PMI masih dapat berlanjut, terlebih jika pasca negosiasi tarif dalam 90 hari tidak mendapatkan keputusan win-win.

Profit 27,96% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Anjlok (7 Juni 2025)
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 08:26 WIB

Profit 27,96% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Anjlok (7 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (7 Juni 2025) Rp 1.904.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 27,96% jika menjual hari ini.

INDEKS BERITA

Terpopuler