Perjanjian Diterminasi, Grup Salim dan Medco Batal Mengakuisisi Hyflux

Jumat, 05 April 2019 | 08:29 WIB
Perjanjian Diterminasi, Grup Salim dan Medco Batal Mengakuisisi Hyflux
[]
Reporter: Herry Prasetyo | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana Grup Salim dan Grup Medco mengakuisisi perusahaan pengolahan air asal Singapura, Hyflux Ltd, melalui SM Investments bubar jalan.

Perselisihan yang semakin meruncing antara SM Investments dengan Hyflyx akhirnya berujung pada buyarnya perjanjian restrukturisasi yang diteken keduanya pada 18 Oktober 2018 lalu.

Dalam keterbukaan informasi di Singapore Exchange, Kamis (4/4), manajemen Hyflux mengatakan, Hyflux telah berusaha berkali-kali untuk terlibat dengan SM Investments terkait tuntutannya mengenai perjanjian restrukturisasi.

Hyflux juga telah melakukan upaya lebih lanjut untuk mencari kejelasan mengenai posisi SM Investment sehubungan dengan investasi yang dimaksud dalam perjanjian restrukturisasi.

Namun, melihat tanggapan dan perilaku SM Invesments, Hyflux tidak yakin bahwa SM Investments siap untuk terus menyelesaikan proposal investasi yang diusulkan.

Bahkan, jika semua kondisi yang belum ada sebelumnya menjadi bagian dari perjanjian restrukturisasi telah terpenuhi, Hyflux tetap tidak yakin SM Investments akan menyelesaikan proposal investasi.

Yang dimaksud kondisi yang belum ada sebelumnya antara lain sanksi skema restrukturisasi, persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), dan persetujuan dari National Environment Agency Singapura.

Padahal, pada 5 April 2019, Hyflux akan menggelar rapat skema restrukturisasi yang melibatkan pemegang obligasi. Makanya, Hyflux kemudian mencari konfirmasi tertulis yang jelas dan tegas dari SM Investment bahwa konsorsium yang beranggotakan Grup Salim dan Grup Medco itu akan melanjutkan penyelesaian proposal investasi jika semua persyaratan yang luar biasa dipenuhi.

Konfirmasi tertulis itu, menurut Hyflux, akan memungkinkan pemilih di rapat skema restrukturisasi dan RUPSLB untuk membuat keputusan berdasarkan informasi tanpa menggantungkan ketidakpastian niat SM Investment dalam rencana investasi.

Sayangnya, Hyflux bilang, SM Investments menolak memberikan konfirmasi tertulis yang menyatakan bahwa SM Investments akan melanjutkan penyelesaia rencana investasi jika ketentuan yang ada terpenuhi.

Dalam keadaan seperti itu, menurut Hyflux, SM Investments telah menolak perjanjian restrukturisasi. Hyflux juga telah menerima penolakan SM Investments.

Karena itu, perjanjian restrukturisasi diterminasi alias dihentikan. Hyflux bermaksud mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan penghentian perjanjian restrukturisasi.

Mengutip The Business Times, SM Investments mengaku terkejut oleh penghentian Hyflux atas perjanjian restrukturisasi. SM Investments bnerencana mengambil nasihat hukum sehubungan dengan tindakan Hyflux.

Menanggapi hal itu, Hyflux mengatakan, SM Investments semestinya tidak mungkin terkejut dengan berakhirnya perjanjian restrukturisasi. Sebab, dasar penghentian perjanjian restrukturisasi adalah penolakan SM Investments untuk berkomitmen dan merealisasikan investasi.

Sejak 25 Maret 2019, Hyflux telah menyampaikan surat beberapa kali untuk mencari komitmen SM Investments dalam melakukan investasi. Hyflux juga telah mengingatkan SM Invesments bahwa Hyflux berhak untuk mengakhiri perjanjian restrukturisasi jika SM Investments tidak memberikan komitmen.

Manajemen Hyflux menambahkan, saat meminta konfirmasi tertulis dari SM Investments, Hyflux telah menyatakan dengan jelas bahwa perusahaan tidak memiliki pilihan selain mengakhiri perjanjian restrukturisasi jika SM Investments menolak untuk memberikan konfirmasi.

Pada 22 Mei 2018, Hyflux telah mengajukan perlindungan ke Pengadilan Tinggi Singapura untuk mengatur ulang utang dan bisnisnya. Pada 19 Juni lalu, Pengadilan Tinggi Singapura mengabulkan permohonan Hyflux dan memberikan penangguhan dari kebangkrutan.

Dari situlah, Hylux mulai menjajaki kemungkinan adanya investor baru hingga akhirnya memilih SM Investments sebagai investor strategis.

Berdasarkan perjanjian restrukturisasi, SM Investments akan membeli sejumlah saham yang mewakili 60% kepemilikan saham di Hyflux senilai S$ 400 juta.

SM Investment, sebagai pemegang saham, juga akan memberikan pinjaman sejumlah S$ 130 juta kepada Hyflux di bawah perjanjian pinjaman pemegang saham.

Selain itu, SM Investments juga akan memberikan pinjaman sebesar S$ 30 juta sebagai modal kerja sementara yang dibutuhkan Hyflux hingga transaksi akuisisi selesai.

SM Investment merupakan konsorsium yang beranggotakan Grup Salim dan Grup Medco. Di konsorsium itu, Salim menguasai 60% kepemilikan saham sementara Medco mendekap 40% sisanya.

 

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Semakin Besar Berkat Perkembangan E-Commerce
| Minggu, 29 Juni 2025 | 11:00 WIB

Semakin Besar Berkat Perkembangan E-Commerce

Tren grocery delivery meningkatkan kebutuhan cold chain logistics. Lalu, seperti apa potensi pasar industri ini?   

Profit 26,59% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Tak Bergerak (29 Juni 2025)
| Minggu, 29 Juni 2025 | 10:17 WIB

Profit 26,59% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Tak Bergerak (29 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (29 Juni 2025) Rp 1.907.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 29,70% jika menjual hari ini.

Penjualan Lewat Agen Mulai Redup, Asuransi Cari Celah Lain
| Minggu, 29 Juni 2025 | 10:00 WIB

Penjualan Lewat Agen Mulai Redup, Asuransi Cari Celah Lain

Pendapatan premi dari tangan-tangan agen asuransi terus susut seiring dengan perkembangan teknologi digital.        

Bukan Penghasilan Besar, tapi Pengeluaran Cerdas
| Minggu, 29 Juni 2025 | 09:00 WIB

Bukan Penghasilan Besar, tapi Pengeluaran Cerdas

Membedakan kelas miskin, menengah dan kaya, bukan dari penghasilannya saja, tapi juga dari pengeluarannya.

Pinjam Modal dari Sekuritas, Alternatif bagi Investor Bermodal Cekak
| Minggu, 29 Juni 2025 | 08:05 WIB

Pinjam Modal dari Sekuritas, Alternatif bagi Investor Bermodal Cekak

Agar cuan, alih-alih boncos. Cermati syarat serta ketentuan fee, sebelum menggunakan "pinjaman modal" dari sekuritas.

Atasi Darurat Sampah dengan Penghasil Setrum
| Minggu, 29 Juni 2025 | 07:10 WIB

Atasi Darurat Sampah dengan Penghasil Setrum

Pemerintah kembali mengupayakan percepatan pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah atau PLTSa yang sempat mandek. 

Transformasi Bisnis Kopi, Bukan Sekadar Teman Begadang
| Minggu, 29 Juni 2025 | 05:15 WIB

Transformasi Bisnis Kopi, Bukan Sekadar Teman Begadang

Kedai kopi kini bukan sekadar tempat minum. Ia menjelma jadi ruang sosial, kantor sementara, tempat pelarian, hingga lad

 
Meracik Bisnis Minuman biar Tetap Manis
| Minggu, 29 Juni 2025 | 05:10 WIB

Meracik Bisnis Minuman biar Tetap Manis

Minuman boba dan es teh masih jadi favorit konsumen di Indonesia. Munculnya pemain baru di sektor ini mendorong pelaku u

Surono Subekti Masuk Daftar Pemegang Saham Brigit Biofarmaka di Tengah Koreksi Harga
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 16:30 WIB

Surono Subekti Masuk Daftar Pemegang Saham Brigit Biofarmaka di Tengah Koreksi Harga

Surono menjadi satu-satunya pemegang saham individu di luar afiliasi dan manajemen yang punya saham OBAT lebih dari 5%.

Menengok Portofolio Grup Djarum yang Baru Masuk ke Saham RS Hermina (HEAL)
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 15:00 WIB

Menengok Portofolio Grup Djarum yang Baru Masuk ke Saham RS Hermina (HEAL)

Grup Djarum pada 25 Juni 2025 mencaplok 3,63% PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), emiten yang mengelola jaringan Rumah Sakit Hermina.

INDEKS BERITA

Terpopuler