Berita Global

Sentimen Konsumen AS Melemah, Harga Emas Tertahan di Kisaran Tertinggi dalam Sepekan

Senin, 16 Agustus 2021 | 12:02 WIB
Sentimen Konsumen AS Melemah, Harga Emas Tertahan di Kisaran Tertinggi dalam Sepekan

ILUSTRASI. FILE PHOTO: Emas batangan di brankas bank di Zurich, Swiss, 20 November 2014. REUTERS/Arnd Wiegmann/File Photo

Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - BENGALUR. Harga emas, Senin (16/8), tertahan di kisaran tertinggi dalam sepekan. Data kepercayaan konsumen di Amerika Serikat (AS) yang melandai, meredakan kecemasan pasar terhadap kemungkinan Federal Reserve mempercepat penurunan pelonggaran alias tapering.

Harga emas di pasar spot turun 0,1% menjadi US$ 1.776,78 per ons pada pukul 10.42 WIB, setelah sebelumnya menyentuh level tertinggi sejak 6 Agustus, di US$ 1.782,40. Kontrak berjangka emas di bursa AS mendatar di US$ 1.778,50.

“Data sentimen konsumen yang mengecewakan mengisyaratkan Fed mungkin memiliki lebih banyak alasan untuk tetap menunda pengurangan pembelian aset. Ini jelas kabar baik untuk emas," kata Margaret Yang, ahli strategi di DailyFX.

Baca Juga: Harga Emas Pegadaian Dibuka Menguat, Senin (16/8)

Namun, “menjelang akhir tahun kita mungkin melihat beberapa tingkat harga yang lebih rendah. Lingkungan moneter secara keseluruhan bergerak menuju pengetatan," tambah Yang.

Sentimen konsumen AS turun tajam pada awal Agustus ke level terendahnya dalam satu dekade. Penurunan ini seiring dengan peningkatan kasus varian Delta dari virus corona, yang mengancam pemulihan ekonomi.

Di saat pasar menghadapi data ekonomi yang bervariasi, semakin banyak pembuat kebijakan yang membahas timeline yang lebih cepat untuk tapering, dan kemungkinan The Fed menaikkan bunga overnight yang menjadi acuan.

Baca Juga: Masih dibayangi Covid-19, bagaimana arah kebijakan The Fed dan BI ke depan?

Emas dianggap sebagai aset yang menawarkan lindung nilai terhadap inflasi, tetapi sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS. Dalam situasi terkini, opportunity cost memegang emas batangan meningkat.

Data hari Jumat membebani indeks dolar yang menyeretnya ke level terendah satu minggu, meningkatkan daya tarik emas bagi mereka yang memegang mata uang lainnya.

“Mengharapkan resistensi yang kuat untuk emas di $ 1.800," kata OCBC dalam sebuah catatan. “Risalah FOMC (Komite Pasar Terbuka Federal) kemungkinan akan menentukan arah emas jangka pendek berikutnya, di mana laporan hawkish dapat mengirim emas jatuh sekali lagi.”

Harga perak turun 0,2% menjadi US$ 23,70 per ons. Platinum tergelincir 1% menjadi US$ 1.016,01 sedang paladium turun 0,5% pada US$ 2.635,71.

Selanjutnya: Ingin Redam Perlambatan Ekonomi, PBOC Tingkatkan Fasilitas Pinjaman 1 Tahun ke Bank

 

Terbaru