Siapkan Sanksi Putaran Kelima, Uni Eropa Mungkin Berlakukan Embargo Energi Rusia

Senin, 21 Maret 2022 | 16:19 WIB
Siapkan Sanksi Putaran Kelima, Uni Eropa Mungkin Berlakukan Embargo Energi Rusia
[ILUSTRASI. FILE PHOTO: Ilustrasi logo Swift di antara uang kertas euro. 26 Januari 2016. REUTERS/Dado Ruvic]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - BRUSSELS. Para menteri luar negeri dan menteri pertahanan dari negara-negara Uni Eropa pada Senin akan membahas penerapan sanksi lebih lanjut terhadap Moskow. Salah satu sanksi yang kemungkinan akan diberlakukan adalah embargo minyak.

Berbagai upaya dilakukan Uni Eropa dan negara sekutunya untuk memaksa Rusia menarik pasukannya dari Eropa. Termasuk membekukan aset milik bank sentral Rusia. 

Krisis kemanusiaan yang terjadi di kota pelabuhan Mariupol, di mana penduduk yang terkepung militer Rusia berhadapan dengan pasokan makanan, minuman dan listrik yang kian tipis, meningkatkan tekanan terhadap para pemimpin Eropa untuk memperketat sanksi terhadap Moskow. 

"Tidak dapat dihindari kita mulai berbicara tentang sektor energi, dan kita pasti dapat berbicara tentang minyak karena itu adalah pendapatan terbesar bagi anggaran Rusia," kata Menteri Luar Negeri Lithuania Gabrielius Landsbergis saat tiba di pertemuan Brussels.

Baca Juga: Volkswagen Kongsi dengan Tsingshan dan Huayou dalam Produksi Baterai Mobil Listrik

Kredibilitas Barat dipertaruhkan, katanya. "Kami tidak boleh bosan menjatuhkan sanksi, kami tidak boleh lelah memberikan bantuan dan bantuan ke Ukraina," katanya

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden tiba di Brussels pada Kamis untuk menghadiri pertemuan puncak dengan negara-negara sekutunya, yang mencakup 30 anggota NATO, Uni Eropa, serta Kelompok Tujuh (G7) termasuk Jepang. Pertemuan itu bertujuan untuk merancang sanksi yang lebih keras terhadap Moskow.

Kendati Uni Eropa sudah empat kali menjatuhkan sanksi dalam tiga pekan terakhir, namun Kremlin belum tergerak untuk mengubah arah di Ukraina. Sanksi yang dijatuhkan Uni Eropa itu seperti sanksi atas 685 orang yang dianggap sebagai kroni Presiden Vladimir Putin serta sanksi atas sektor keuangan dan perdagangan Rusia.

Sanksi putaran kelima akan mencakup penambahan lebih banyak nama ke daftar hitam Uni Eropa. Tetapi pilihan terberat secara ekonomi adalah apakah akan menargetkan minyak Rusia, seperti yang telah dilakukan AS dan Inggris, mengingat 27 negara anggota Uni Eropa selama ini bergantung pada pasokan dari Rusia. 

Para diplomat mengatakan kepada Reuters bahwa negara-negara Baltik termasuk Lithuania mendorong embargo sebagai langkah logis berikutnya. Sementara Jerman memperingatkan agar tidak bertindak terlalu cepat karena harga energi yang sudah tinggi di Eropa.

Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari. Putin menyebut tindakan Rusia sebagai "operasi khusus" yang dimaksudkan untuk mendemiliterisasi Ukraina dan membersihkannya dari apa yang dilihatnya sebagai kaum nasionalis berbahaya. Ukraina dan Barat mengatakan ini adalah dalih tak berdasar untuk perang agresif.

Para diplomat mengatakan serangan senjata kimia Rusia di Ukraina, atau pemboman besar-besaran di ibu kota Kyiv, bisa menjadi pemicu embargo energi.

Moskow sendiri telah memperingatkan bahwa sanksi UE terhadap minyak Rusia dapat mendorongnya untuk menutup pipa gas ke Eropa.

Baca Juga: Berniat Masuk Segmen Kendaraan Kemudi Otonom, Volkswagen Akan Akuisisi Unit Huawei

Untuk saat ini, UE, yang 40% dari kebutuhan gasnya dipasok Rusia belum mencapai suara yang bulat dalam pembahasan rencana sanksi energi untuk Rusia. Itu sebabnya, suara Prancis, yang kini memegang jabatan kepresidenan Uni Eropa, akan sangat menentukan.

Presiden Emmanuel Macron telah mengatakan bahwa jika situasinya semakin memburuk di Ukraina - di mana ribuan orang tewas, jutaan mengungsi dan beberapa kota hancur karena penembakan - seharusnya tidak ada "tabu" dalam hal sanksi.

Para menteri pertahanan juga akan membahas "kompas strategis", hal yang paling dekat dengan doktrin militer Uni Eropa, untuk beradaptasi dengan realitas geopolitik baru.

Bagikan

Berita Terbaru

Membedah Saham TRIN, dari Agenda Ekspansi Hingga Masuknya Anak Hashim Djojohadikusumo
| Rabu, 03 Desember 2025 | 09:59 WIB

Membedah Saham TRIN, dari Agenda Ekspansi Hingga Masuknya Anak Hashim Djojohadikusumo

Hingga pengujung 2025 PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN) membidik pertumbuhan marketing revenue Rp 1,8 triliun.

BSDE Siap Menerbitkan Obligasi dan Sukuk Senilai Rp 1,75 Triliun
| Rabu, 03 Desember 2025 | 08:47 WIB

BSDE Siap Menerbitkan Obligasi dan Sukuk Senilai Rp 1,75 Triliun

Berdasarkan prospektus obligasi BSDE, seperti dikutip Selasa (2/12), emiten properti ini akan menerbitkan obligasi dalam empat seri.

Proyek Sanur Bakal Jadi Sumber Pendapatan Utama PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA)
| Rabu, 03 Desember 2025 | 08:03 WIB

Proyek Sanur Bakal Jadi Sumber Pendapatan Utama PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA)

Perdagangan saham PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA) kembali dibuka mulai sesi 1 hari ini, Rabu, 3 Desember 2025. 

Buyback Berakhir Hari Ini, tapi Harga Saham KLBF Kian Terpuruk Didera Sentimen MSCI
| Rabu, 03 Desember 2025 | 07:46 WIB

Buyback Berakhir Hari Ini, tapi Harga Saham KLBF Kian Terpuruk Didera Sentimen MSCI

Tekanan jual investor asing dan rerating sektor konsumer menghantam saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).

Calon Emiten Sarang Burung Wallet Ini Tetapkan Harga IPO di Rp 168 Per Saham
| Rabu, 03 Desember 2025 | 07:41 WIB

Calon Emiten Sarang Burung Wallet Ini Tetapkan Harga IPO di Rp 168 Per Saham

Saham RLCO lebih cocok dibeli oleh investor yang memang berniat untuk trading. Memanfaatkan tingginya spekulasi pada saham-saham IPO.

Reksadana Saham Bangkit di Akhir Tahun
| Rabu, 03 Desember 2025 | 07:00 WIB

Reksadana Saham Bangkit di Akhir Tahun

Berdasarkan data Infovesta, per November 2025 reksadana saham mencatat return 17,32% YtD, disusul return reksadana campuran tumbuh 13,26% YtD

Bayang-Bayang Bunga Utang Menggerogoti Fiskal
| Rabu, 03 Desember 2025 | 06:46 WIB

Bayang-Bayang Bunga Utang Menggerogoti Fiskal

Utang publik global capai US$110,9 T, memicu suku bunga tinggi. Ini potensi risiko kenaikan biaya utang pemerintah Indonesia hingga Rp4.000 T. 

IHSG Lagi-Lagi Mencetak Rekor Sepanjang Hayat, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Rabu, 03 Desember 2025 | 06:45 WIB

IHSG Lagi-Lagi Mencetak Rekor Sepanjang Hayat, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Pendorong penguatan IHSG berasal dari kenaikan harga saham emiten-emiten konglomerasi dan menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Perlindungan Proteksi Barang Milik Negara
| Rabu, 03 Desember 2025 | 06:39 WIB

Perlindungan Proteksi Barang Milik Negara

Pemerintah perkuat ketahanan fiskal melalui Asuransi BMN berbasis PFB. Cakupan aset melonjak jadi Rp 91 triliun di tahun 2025.

Ekspor Lemas Karena Bergantung ke Komoditas
| Rabu, 03 Desember 2025 | 06:37 WIB

Ekspor Lemas Karena Bergantung ke Komoditas

Ekspor Oktober 2025 turun 2,31% secara tahunan, tertekan anjloknya CPO dan batubara.                   

INDEKS BERITA

Terpopuler