ILUSTRASI. Switching reksadana dengan kelas aset berbeda perlu menyesuaikan tujuan dan jangka waktu investasi.
Reporter: Dupla Kartini | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rapor portofolio reksadana Anda masih mengecewakan? Wajar, pasar modal yang bergejolak bikin kinerja mayoritas reksadana berbasis saham belum optimal hingga akhir kuartal ketiga lalu. Namun, sepertinya, masih ada kesempatan memoles portofolio di sisa tahun ini.
Nah, pengalihan reksadana alias switching salah satu cara efektif yang bisa dijajal investor dalam menata ulang portofolio. Dengan switching, investor bisa menukar reksadana, tanpa harus menjual produk lama terlebih dahulu. Prosesnya yang lebih cepat ketimbang mekanisme jual-beli konvensional, membuat investor tak kehilangan momentum di pasar.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.