Tahun Ini, Pasar Properti Mewah Bisa Tumbuh Lebih Tinggi

Senin, 07 Januari 2019 | 11:57 WIB
Tahun Ini, Pasar Properti Mewah Bisa Tumbuh Lebih Tinggi
[]
Reporter: Harry Muthahhari, Sugeng Adji Soenarso | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan penjualan hunian segmen menengah ke atas diproyeksikan tumbuh lebih baik pada tahun ini. Bisnis properti mewah berpotensi terkerek sejumlah faktor. Selain aturan loan-to-value (LTV) kredit properti dari Bank Indonesia (BI), di awal tahun ini pemerintah memberikan insentif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) produk properti.

Sekretaris Jenderal DPP Real Estate Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida menilai, berbagai relaksasi seperti LTV kredit properti maupun insentif pajak dapat mendorong bisnis properti di tahun politik 2019. Berdasarkan data statistik, penjualan rumah segmen mewah menunjukkan tren peningkatan.

"Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan penjualan rumah non-MBR atawa bukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah sejak ada relaksasi LTV naik 11%," ungkap dia kepada KONTAN, Jumat (4/1).

Atas dasar itu, Totok memprediksikan penjualan properti untuk segmen menengah atas naik 10% karena terdorong relaksasi LTV dan insentif pajak properti tersebut.

Faktor tahun politik, Totok bilang, bukan hambatan serius bagi properti. Konsumen tidak akan menunda belanja properti, apapun hasil pemilu nanti. "Justru yang perlu dicermati adalah potensi menguatnya dollar AS terhadap rupiah," dia mengingatkan.

Salah satu pengembang, PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA), juga optimistis pangsa pasar properti hunian mewah akan bertumbuh. Hal itu berkaca pada pencapaian proyek Kawana dan terjual habis pada tahun lalu.

Muljadi Suganda, Corporate Secretary PT Kawasan Industri Jababeka Tbk menyebutkan, potensi penjualan tahun ini masih akan bagus. "Paling tidak akan sama dibandingkan tahun lalu, tapi potensi pertumbuhannya masih ada," ujar dia, Jumat pekan lalu.

Jika proses politik berjalan damai, maka prospek ekonomi Indonesia semakin membaik. Kondisi itu tentu akan mendorong pertumbuhan bisnis properti secara umum.

Tahun ini, KIJA masih akan membangun properti segmen medium high-end. Hal itu untuk melanjutkan keberhasilan proyek Kawana. "Jadi mungkin tahun ini kami akan kembangkan produk seperti itu lagi (Kawana) karena semakin lengkap kawasan dan lokasi yang kami bangun dengan golf view," ujar Muljadi.

Harga jualnya, KIJA masih mengacu harga sebelumnya yaitu berkisaran antara Rp 25 juta hingga Rp 30 juta per meter persegi (m²). Maka itu, Muljadi bilang sasarannya adalah investor dan end-user seperti ekspatriat.

Sementara Investor Relation PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) Wibisono memprediksi tren bisnis properti menengah atas masih sama seperti tahun 2018. "Mungkin di semester II-2019 ada perbaikan, dengan catatan pemilu lancar," kata dia.

APLN selama ini menggarap hunian yang menyasar pasar menengah atas dengan meluncurkan sejumlah proyek apartemen. "Target kami segmen menengah atas," sebut Wibisono.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

The Fed Diyakini Bakal Pangkas Suku Bunga Acuan Lagi, di Indonesia BI Akan Mengikuti
| Selasa, 05 November 2024 | 11:30 WIB

The Fed Diyakini Bakal Pangkas Suku Bunga Acuan Lagi, di Indonesia BI Akan Mengikuti

Data inflasi AS pada September 2024, inflasi AS tercatat di kisaran 2,1% yoy, sedikit di atas target The Fed di 2,0%. 

Arus Dana Asing di Pasar Keuangan Indonesia Pekan Ini Bakal Tertahan
| Selasa, 05 November 2024 | 10:50 WIB

Arus Dana Asing di Pasar Keuangan Indonesia Pekan Ini Bakal Tertahan

Bank Indonesia diperkirakan akan menahan suku bunga acuannya pada November 2024 karena rupiah sedang melemah.

Dua Investor Asing Kelas Kakap Lanjutkan Aksi Penjualan Saham TAPG
| Selasa, 05 November 2024 | 09:07 WIB

Dua Investor Asing Kelas Kakap Lanjutkan Aksi Penjualan Saham TAPG

Sejak Agustus 2024 sudah beredar kabar mengenai rencana Pemerintah Singapura untuk melepas kepemilikannya di TAPG.

Angkutan Kargo Naik, Kinerja Hasnur Internasional Shipping (HAIS) Melejit
| Selasa, 05 November 2024 | 08:15 WIB

Angkutan Kargo Naik, Kinerja Hasnur Internasional Shipping (HAIS) Melejit

Sepanjang periode Januari-September 2024, HAIS berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 12,40%, yakni menjadi Rp 765,37 miliar

Membedah Kinerja Keuangan Emiten Udang Kaesang (PMMP) yang Ruginya Membengkak
| Selasa, 05 November 2024 | 08:01 WIB

Membedah Kinerja Keuangan Emiten Udang Kaesang (PMMP) yang Ruginya Membengkak

PMMP masih terikat sejumlah kontrak kerja sama, salah satunya memasok udang ke Marubeni Corporation 

Pemerintah Pastikan Skema Subsidi Elpiji 3 Kg Tidak Berubah
| Selasa, 05 November 2024 | 07:50 WIB

Pemerintah Pastikan Skema Subsidi Elpiji 3 Kg Tidak Berubah

Untuk penyluran subsidi elpiji dan BBM akan diubah menjadi skema bantuan langsung tunai ke masyarakat penerima.

Mustika Ratu (MRAT) Memperkuat Ekspor ke Eropa dan Timur Tengah
| Selasa, 05 November 2024 | 07:50 WIB

Mustika Ratu (MRAT) Memperkuat Ekspor ke Eropa dan Timur Tengah

Untuk memperluas pasar ekspor, Mustika Ratu turut serta dalam Indonesia Europe Business Forum (IEBF) 2024.

Hasil Pemilu Presiden AS Penentu Prospek Aliran Dana Asing ke RI dalam Jangka Pendek
| Selasa, 05 November 2024 | 07:50 WIB

Hasil Pemilu Presiden AS Penentu Prospek Aliran Dana Asing ke RI dalam Jangka Pendek

Jika Kemala Harris terpilih menjadi presiden Amerika Serikat, maka akan lebih menguntungkan Indonesia.

Hapus Kredit Macet UMKM Rp 8,7 T, Erick Thohir: Kami Usul Minimal Berusia 5 Tahun
| Selasa, 05 November 2024 | 07:26 WIB

Hapus Kredit Macet UMKM Rp 8,7 T, Erick Thohir: Kami Usul Minimal Berusia 5 Tahun

Kebijakan hapus tagih kredit bagi petani dan nelayan menjadi salah satu prioritas bagi pemerintahan Presiden Prabowo.

Kinerja Hero Supermarket (HERO) Ditopang Guardian dan Ikea
| Selasa, 05 November 2024 | 07:15 WIB

Kinerja Hero Supermarket (HERO) Ditopang Guardian dan Ikea

Hingga kuartal III-2024, HERO berhasil membukukan laba bersih senilai Rp 184 miliar, atau meningkat 868,42% 

INDEKS BERITA

Terpopuler