Tambah Modal Kerja, Lautan Luas (LTLS) Bidik Dana Segar Lewat Obligasi Rp 300 Miliar

Jumat, 07 Juni 2024 | 13:59 WIB
Tambah Modal Kerja, Lautan Luas (LTLS) Bidik Dana Segar Lewat Obligasi Rp 300 Miliar
[ILUSTRASI. Logo PT Lautan luas Tbk (LTLS). DOK/LTLS]
Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Lautan Luas Tbk (LTLS) berencana melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan IV dengan target dana yang dihimpun sebesar Rp 1 triliun.

Dalam rangka penawaran tersebut, LTLS akan menerbitkan dan menawarkan Obligasi Berkelanjutan IV Lautan Luas Tahap I Tahun 2024 dengan pokok obligasi sebanyak-banyaknya sebesar Rp 300 miliar.

Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat dan ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok dengan jangka waktu tiga tahun sejak tanggal emisi.

Bunga obligasi dibayarkan setiap triwulan di mana bunga obligasi pertama akan dibayarkan pada tanggal 4 Oktober 2024 sedangkan bunga obligasi terakhir sekaligus peluasan obligasi akan dibayakan pada 4 Juli 2027.

Adapun penjamin pelaksana emisi obligasi ini ialah, PT Sucor Sekuritas dan PT BRI Danareksa Sekuritas serta wali amanat PT Bank Mega Tbk.

Pemesanan pembelian obligasi harus dilakukan dalam jumlah sebesar Rp 5 juta atau kelipatannya.

Nantinya dana hasil penawaran umum obligasi setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan dipergunakan untuk modal kerja yang berkaitan dengan beban pokok penjualan dan jasa.

Baca Juga: Kupon SBR013 Diprediksi Bisa di 7,3%

Pada 31 Desember 2023, LTLS mencatatkan jumlah liabilitas senilai Rp 2,65 triliun atau turun 14,5% year on year (YoY) dari sebelumnya Rp 3,10 triliun. Penurunan ini karena pembayaran utang Obligasi Berkelanjutan III Lautan Luas Tahap I Tahun 2022, pembayaran utang bank jangka pendek, dan pembayaran utang usaha pihak ketiga.

Nah, seturut dengan penerbitan obligasi ini, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat A (Single A) pada Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan IV.

Pefindo membeberkan sejumlah alasan pemberian peringkat tersebut, utamanya melihat dari sisi kekuatan usaha Lautan Luas. Misalnya saja dari sisi posisi pasar LTLS yang kuat karena telah berpengalaman di bidang kimia selama lebih dari 50 tahun dan telah menyediakan 1.000 produk kimia dasar dan khusus kepada lebih dari 2.000 pelanggan di berbagai industri.

Kemudian, Pefindo juga menilai operasi dan saluran distribusi LTLS terintegrasi dengan baik, hingga pengolahan pengoperasian yang bagus.

Dari sisi batasan usaha, pihak pemeringkat menilai, kebutuhan belanja modal LTLS cukup besar. Dalam tiga tahun ke depan, Lautan Luas membutuhkan belanja modal (capex) senilai Rp 1,7 triliun untuk memperluas kapasitasnya di bahan kimia khusus dan produk krimer non-susu, dengan pembiayaan sebagian melalui pinjaman.

Meskipun mengalami belanja modal yang terlalu rendah pada 2022-2023, pihaknya mengantisipasi LTLS akan sepenuhnya melaksanakan rencana modalnya dalam waktu dekat hingga menengah jangka pendek. Seiring membaiknya kondisi makroekonomi dalam negeri, tingkat suku bunga yang dapat diprediksi, dan rencana ekspansi khususnya di bidang khusus seperti pengolahan air dan industri konsumen.

Baca Juga: Demi Refinancing, PTPP Bakal Terbitkan Obligasi Berkelanjutan Senilai Rp 1,5 Triliun

Berikut jadwal Obligasi Berkelanjutan IV Lautan Luas Tahap I Tahun 2024:

  • Masa Penawaran Awal 7-19 Juni 2024
  • Tanggal Efektif 24 Juni 2024
  • Masa Penawaran Umum 26-28 Juni 2024
  • Tanggal Penjatahan 2 Juli 2024
  • Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan 4 Juli 2024
  • Tanggal Distribusi Secara Elektronik 4 Juli 2024
  • Tanggal Pencatatan pada BEI 5 Juli 2024

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

IHSG Turun 0,87% Pekan Ini, Saham Bank Jadi Pemberat, Saham Barang Baku Berjaya
| Jumat, 06 Juni 2025 | 15:17 WIB

IHSG Turun 0,87% Pekan Ini, Saham Bank Jadi Pemberat, Saham Barang Baku Berjaya

Sepekan periode 2-5 Juni 2025, IHSG melemah 0,87% dan ditutup pada 7.113,42 di perdagangan terakhir.

Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ) Tancap Gas, Geber Ekspansi Pembangunan RS Mayapada
| Jumat, 06 Juni 2025 | 11:02 WIB

Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ) Tancap Gas, Geber Ekspansi Pembangunan RS Mayapada

Manajemen Mayapada Hospital Jakarta Selatan menyebut, proyek tersebut menelan dana investasi antara Rp 900 miliar hingga Rp 1,4 triliun.

Tak Cuma Indonesia, Mayoritas PMI Negara ASEAN Mengalami Kontraksi Pada Mei 2025
| Jumat, 06 Juni 2025 | 11:00 WIB

Tak Cuma Indonesia, Mayoritas PMI Negara ASEAN Mengalami Kontraksi Pada Mei 2025

Jika PMI Indonesia masih terus tertahan di bawah level 50, dikhawatirkan bakal berdampak ke PHK massal.

Saham Emiten Ini Diakumulasi Pengendali Lagi, Begini Proyeksi Kinerja dan Ekspansinya
| Jumat, 06 Juni 2025 | 10:40 WIB

Saham Emiten Ini Diakumulasi Pengendali Lagi, Begini Proyeksi Kinerja dan Ekspansinya

Total kapasitas produksi seluruh pabrik ISSP akan mencapai 1 juta ton per tahun setelah pabrik di Gresik beroperasi penuh.

Profit 31,43% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Susut (6 Juni 2025)
| Jumat, 06 Juni 2025 | 09:32 WIB

Profit 31,43% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Susut (6 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (6 Juni 2025) Rp 1.929.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 31,43% jika menjual hari ini.

Volatilitas Saham MBMA Meningkat Usai Masuk MSCI, Asing Profit Taking di Harga Pucuk
| Jumat, 06 Juni 2025 | 08:00 WIB

Volatilitas Saham MBMA Meningkat Usai Masuk MSCI, Asing Profit Taking di Harga Pucuk

PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) kemungkinan tidak akan membagikan dividen dari laba bersih tahun buku 2024.

Terkenal Defensif, Saham ICBP, CMRY, Hingga MYOR bisa Jadi Pilihan Hadapi Masa Sulit
| Jumat, 06 Juni 2025 | 07:00 WIB

Terkenal Defensif, Saham ICBP, CMRY, Hingga MYOR bisa Jadi Pilihan Hadapi Masa Sulit

Paket stimulus ekonomi yang digelontorkan pemerintah diharapkan bisa menjadi katalis positif jangka pendek.

Jumlah Investor Kripto Dua Kali Lipat Investor Saham, ke Depan Kian Mendominasi
| Jumat, 06 Juni 2025 | 06:00 WIB

Jumlah Investor Kripto Dua Kali Lipat Investor Saham, ke Depan Kian Mendominasi

Pertambahan jumlah Investor dan trader kripto terus berlangsung di tengah tekanan ekonomi dan melemahnya daya beli masyarakat.

Sebagian Duit Private Placement FAST Untuk Efisiensi Karyawan, PHK di KFC Berlanjut?
| Jumat, 06 Juni 2025 | 05:00 WIB

Sebagian Duit Private Placement FAST Untuk Efisiensi Karyawan, PHK di KFC Berlanjut?

Sepanjang tahun lalu PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) telah melakukan pengurangan jumlah karyawan sebanyak 2.883 orang.

Kantor Bank Sepi, Premi Bancassurance Susut
| Jumat, 06 Juni 2025 | 04:20 WIB

Kantor Bank Sepi, Premi Bancassurance Susut

Penjualan produk asuransi jiwa lewat kerja sama dengan perbankan tertekan di awal tahun 2025 karena perubahan pola layanan bank.

INDEKS BERITA

Terpopuler