Usai Insiden Keracunan Makanan, Penutupan Pabrik iPhone di India Diperpanjang

Senin, 27 Desember 2021 | 15:39 WIB
Usai Insiden Keracunan Makanan, Penutupan Pabrik iPhone di India Diperpanjang
[ILUSTRASI. FILE PHOTO: Logo Foxconn, merek dari Hon Hai Precision Industry, di Taipei, Taiwan, 30 Maret 2018. REUTERS/Tyrone Siu/File Photo]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - CHENNAI. Pabrik iPhone milik Foxconn di India memperpanjang masa penutupan tiga hari lagi, demikian pernyataan seorang pejabat senior di negara bagian Tamil Nadu ke Reuters. Setelah mengalami insiden keracunan makanan massal, pabrik itu sudah menyatakan akan tutup satu pekan.

Pabrik, yang mempekerjakan sekitar 17.000 orang, semula menjadwalkan kembali beroperasi pada Senin. Namun jadwal itu diubah, dan pabrik dijadwalkan untuk memulai kembali kegiatannya dengan 1.000 orang pekerja pada Kamis, kata pejabat itu. Ia menambahkan bahwa pemerintah negara bagian telah melakukan inspeksi terhadap asrama pekerja.

Pekan lalu, protes karyawan meletus setelah lebih dari 250 wanita yang bekerja di pabrik dan tinggal di salah satu asrama harus dirawat karena keracunan makanan. Beberapa pengunjuk rasa sempat ditangkap polisi, tetapi kemudian dibebaskan.

Insiden itu menggarisbawahi kondisi kehidupan pekerja pabrik, yang kebanyakan perempuan, yang tinggal di asrama dekat pabrik yang terletak di selatan kota Chennai.

Baca Juga: Perkuat Chain Supply Semikonduktor, Jepang dan Taiwan Sepakat Kerjasama

Foxconn, yang merupakan pemasok Apple Inc dan merek teknologi besar lainnya, serta 11 kontraktornya, termasuk penyedia makanan dan fasilitas hidup, dipanggil untuk bertemu dengan pemerintah negara bagian, kata pejabat itu. Pejabat itu tidak berwenang untuk berbicara tentang masalah ini dan menolak untuk disebutkan namanya.

Pemerintah Tamil Nadu meminta Foxconn untuk meninjau layanan yang diberikan kepada para pekerja termasuk ketersediaan listrik di asrama, makanan dan air. Direktorat Keselamatan dan Kesehatan Industri juga merekomendasikan Foxconn dan para kontraktornya untuk menyediakan fasilitas rekreasi seperti TV, perpustakaan, dan permainan dalam ruangan, imbuh pejabat itu. 

Menurut sumber pemerintah yang terpisah, Foxconn mengakui ke birokrat di Tamil Nadu bahwa mereka telah "meningkatkan kapasitas produksi terlalu cepat." Dan, perusahaan Taiwan itu secara bertahap akan memastikan bahwa fasilitas pekerja ditingkatkan sebelum mereka kembali ke kapasitas penuh.

Perwakilan untuk Foxconn dan Apple tidak segera tersedia untuk dimintai komentar.

Gerbang pabrik, yang berada di pinggiran kota selatan Chennai, dibuka pada Senin pagi dan beberapa kendaraan keluar masuk ke kompleks yang sebagian besar masih kosong.

Dampak penutupan pabrik, yang membuat model iPhone 12 dan telah memulai produksi uji coba iPhone 13, terhadap Apple diperkirakan akan minimal, kata para analis. Tetapi pabrik itu strategis dalam jangka panjang karena Apple mencoba untuk mengurangi ketergantungannya pada rantai pasokan China di tengah ketegangan perdagangan antara Washington dan Beijing.

Baca Juga: Moody’s Lakukan Upgrade, Apple Masuk ke Grup Pemilik Peringkat Utang Terbaik

Gangguan terjadi ketika Apple sedang berurusan dengan kemacetan rantai pasokan terkait pandemi yang telah memukul produksi. Pada bulan Oktober, perusahaan memperingatkan bahwa dampak dari masalah rantai pasokan ini akan memburuk selama kuartal liburan.

Kerusuhan di Foxconn adalah yang kedua yang melibatkan pabrik pemasok Apple di India dalam setahun. Pada Desember 2020, ribuan pekerja kontrak di sebuah pabrik milik Wistron Corp menghancurkan peralatan dan kendaraan atas tuduhan tidak membayar upah, menyebabkan kerusakan yang diperkirakan mencapai US$ 60 juta.

Apple yang berkantor pusat di Cupertino, California telah bertaruh besar di India sejak memulai perakitan iPhone di negara itu pada 2017. Foxconn, Wistron, dan pemasok lain, Pegatron, telah bersama-sama berkomitmen membenamkan investasi sekitar US$ 900 juta selama lima tahun untuk membuat iPhone di India.

Bagikan

Berita Terbaru

Kredit Sindikasi Perbankan Mulai Berangsur Pulih
| Jumat, 28 November 2025 | 14:13 WIB

Kredit Sindikasi Perbankan Mulai Berangsur Pulih

Sepanjang 2025 berjalan, penyaluran kredit sindikasi perbankan mencapai US$ 23,62 miliar angka ini menurun sekitar 12%.

PetroChina Investasi Besar Demi Eksplorasi Blok Jabung, RATU Punya 8 Persen PI
| Jumat, 28 November 2025 | 10:40 WIB

PetroChina Investasi Besar Demi Eksplorasi Blok Jabung, RATU Punya 8 Persen PI

PetroChina akan menggelar eksplorasi 6 sumur baru dan 11 sumur work over di Blok Jabung hingga 2028.

Operator Telekomunikasi Optimalkan Layanan AI
| Jumat, 28 November 2025 | 08:50 WIB

Operator Telekomunikasi Optimalkan Layanan AI

Perkembangan ini menjadi hal positif apalagi industri telekomunikasi saat ini sudah menyebar ke banyak wilayah Tanah Air.

Voksel Electric (VOKS) Mengejar Target Pertumbuhan 15%
| Jumat, 28 November 2025 | 08:40 WIB

Voksel Electric (VOKS) Mengejar Target Pertumbuhan 15%

VOKS membidik proyek ketenagalistrikan baru, termasuk melalui lelang yang akan dilakukan PT PLN (Persero).

Berharap Bisnis Melaju dengan Diskon Nataru
| Jumat, 28 November 2025 | 08:30 WIB

Berharap Bisnis Melaju dengan Diskon Nataru

Tak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerintah berharap program diskon belanja ini dapat meningkatkan daya beli masyarakat.

Prodia Widyahusada (PRDA) Siapkan Strategi Bisnis di 2026
| Jumat, 28 November 2025 | 08:10 WIB

Prodia Widyahusada (PRDA) Siapkan Strategi Bisnis di 2026

Pada tahun depan, Prodia jWidyahusada membidik posisi sebagai South East Asia (SEA) Referral Laboratory.

DOID Akan Terbitkan Global Bond Setara Rp 8,31 Triliun
| Jumat, 28 November 2025 | 08:01 WIB

DOID Akan Terbitkan Global Bond Setara Rp 8,31 Triliun

Rencana penerbitan global bond merupakan bagian dari strategi DOID untuk mempertahankan sumber pendanaan yang terdiversifikasi. 

Konsumsi Produk Bisa Meningkat, Prospek KLBF Semakin Sehat
| Jumat, 28 November 2025 | 07:53 WIB

Konsumsi Produk Bisa Meningkat, Prospek KLBF Semakin Sehat

Kinerja PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) KLBF pada 2026 masih prospektif dengan ditopang segmen pharma (prescription) dan consumer health. 

Realisasi Marketing Sales Anjlok, Kinerja Agung Podomoro Land (APLN) Ikut Jeblok
| Jumat, 28 November 2025 | 07:47 WIB

Realisasi Marketing Sales Anjlok, Kinerja Agung Podomoro Land (APLN) Ikut Jeblok

Kinerja PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) loyo di sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini. Lemahnya daya beli jadi salah satu pemicunya.

Demutualisasi Bisa Mendorong Penerapan GCG di BEI
| Jumat, 28 November 2025 | 07:36 WIB

Demutualisasi Bisa Mendorong Penerapan GCG di BEI

Penerapan demutualisasi dinilai tidak akan berdampak kepada investor. Justru, itu jadi sarana BEI untuk menerapkan good corporate governance. ​

INDEKS BERITA