Jika hanya berdasarkan NIK, saat ini pembelian elpiji 3 kg ke pangkalan dan sub-pangkalan sudah berdasarkan NIK

Hiswana Migas memprediksi konsumsi BBM dan elpiji tahun depan akan mengikuti tren seperti tahun-tahun sebelumnya yang mengalami peningkatan.

Penyaluran elpiji tabung 3 kilogram akan berbasis Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional sekalid dengan skema satu harga

Pemerintah menargetkan dua fasilitas pengolahan elpiji tambahan mulai beroperasi pada akhir tahun 2025.

Sengkarut elpiji bersubsidi ini membawa dua tantangan sekaligus, yakni beban fiskal dan distorsi keadilan.

Kebijakan restriktif seperti pelarangan penjualan eceran seharusnya tidak diperlukan jika sistem digital dioptimalkan dengan baik.

Kementerian ESDM memastikan golongan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) tetap dapat membeli elpiji tabung 3 kg

Pemerintah menata distribsi elpiji 3 kg agar harga di tingkat konsumen tidak melambung tinggi karena faktor rantai pasok.

Untuk penyluran subsidi elpiji dan BBM akan diubah menjadi skema bantuan langsung tunai ke masyarakat penerima.

Pengawasan bukan hanya di tingkat pembeli atau pengecer, tapi juga lebih penting di tingkat agen dan pangkalan.