Pemangkasan tingkat bunga penjaminan (TBP) oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) diiharapkan bisa mendorong pertumbuhan kredit bank.

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) telah menurunkan tingkat bunga penjaminan sebesar 25 basis poin (bps).​

Berdasarkan data LPS, nilai simpanan nominal di atas Rp 5 miliar per April 2025 tumbuh 4,2% dari akhir Desember 2024.​

Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) atas pasal Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dalam UU PPSK membuka peluang revisi peran Bank Indonesia (BI)

LPS memutuskan  tetap mempertahankan suku bunga penjaminan di level 4,25% untuk periode  Februari sampai dengan Mei 2025. ​

Dari Januari hingga Desember 2024, OJK telah mencabut izin usaha 20 BPR dan telah melalui proses likuidasi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). 

LPS akan memulai program percontohan penerapan sistem IT untuk 100 BPR tahun depan.

LPS mencatat nasabah dengan simpanan Rp 1 miliar-Rp 2 miliar meningkat 5,35% secara tahunan

LPS mencatat, hingga Maret 2024, simpanan dengan nominal di atas Rp 5 miliar naik 9,1% secara tahunan menjadi Rp 4.672 triliun. 

Sejumlah bank digital menawarkan suku bunga simpanan di atas ketentuan LPS.