Meski biaya pensiun dini PLTU terbilang besar namun manfaat jangka panjang bagi kesehatan serta subsidi energi amat besar. 

PLN siap membangun pembangkit listrik beban dasar untuk mempersiapkan larangan operasi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) pada tahun 2050.

PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) menargetkan divestasi dua aset PLTU, yakni PLTU Sulawesi Bagian Utara (Sulbagut-1) 2x50 MW & PLTU Sulut-3 2x50 MW.

Presiden Prabowo Subianto sudah seharusnya mengambil langkah yang tegas terkait dengan kebijakan energi.

Keputusan ini diambil menyusul tidak jelasnya pembiayaan pensiun dini PLTU melalui skema JETP yang digagas beberapa tahun lalu.

Dalam bauran energi pada 2060 tercantum bahwa, porsi energi baru 24,1%, energi terbarukan 49,5%, dan energi fosil + CCS sebesar 26,4%.

PLN  tidak memiliki anggaran untuk menghentikan operasional seluruh PLTU berbasis batubara dalam 15 tahun.

PLTU Cirebon I dibangun konsorsium CEP yang terdiri dari Marubeni, Korea Midland Power Co., Samtan Co Ltd, dan PT Indika Energy​.

Terdapat 13 PLTU di sejumlah daerah yang rencananya akan diakhiri masa operasinya sebelum tahun 2030 mendatang.

TOBA akan menjual seluruh saham  di PT Minahasa Cahaya Lestari (MCL) dan PT Gorontalo Listrik Perdana (GLP).