Adhi Karya (ADHI) Garap 80 Proyek Tahun Ini

Senin, 14 Januari 2019 | 07:25 WIB
Adhi Karya (ADHI) Garap 80 Proyek Tahun Ini
[]
Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun ini, PT Adhi Karya (Persero) Tbk menargetkan perolehan kontrak baru sekitar Rp 29 triliun atau 22,88% lebih tinggi dibandingkan pencapaian tahun lalu senilai Rp 23,6 triliun. Sementara total pekerjaan yang akan mereka garap sebanyak 80 proyek.

Proyek baru dengan nilai terbesar adalah kongsi Adhi Karya dengan PT Hutama Karya (Persero). "Kontrak baru yang besar dengan PT Hutama Karya untuk menggarap proyek jalan Tol Sigli-Banda Aceh dan sudah dijalankan sejak akhir tahun lalu," ujar Entus Asnawi Mukhson, Direktur Keuangan PT Adhi Karya (Persero) Tbk saat dihubungi KONTAN, Minggu (13/1).

Presiden Joko Widodo telah meresmikan awal pembangunan jalan tol Sigli-Banda Aceh pada 14 Desember 2018. Jalan tol sepanjang 74 kilometer (km) tersebut membutuhkan anggaran sekitar Rp 12 triliun.

Lewat pengerjaan berbagai proyek, Adhi Karya mengejar pertumbuhan kinerja. Tahun ini, perusahaan pelat merah tersebut optimistis dapat mencatatkan pertumbuhan pendapatan sekitar 16%-20% year on year (yoy).

Manajemen Adhi Karya belum mengungkapkan realisasi kinerja tahun 2018. Namun menurut materi paparan publik pada November 2018, mereka membidik pendapatan usaha Rp 18,51 triliun atau tumbuh 19,27% lebih tinggi ketimbang tahun 2017.

Prognosa total kontrak di tangan Adhi Karya 2018 mencapai Rp 59,61 triliun. Sebanyak Rp 36,24 triliun kontrak bawaan alias carry over dan Rp 23,38 triliun kontrak baru. Kemudian kontrak bawaan untuk tahun 2019 mencapai Rp 41,11 triliun.

Hingga 30 September 2018, Adhi Karya mencetak pendapatan Rp 9,43 triliun. Terdapat dua pelanggan dengan nilai transaksi lebih dari 10% terhadap total pendapatan. Keduanya adalah Kementerian Perhubungan dengan transaksi Rp 4,09 triliun dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan transaksi Rp 519,98 miliar. 

Obligasi tahap II
 
Banyaknya rencana pengerjaan proyek tentu menuntut biaya yang besar. Untuk itu, Adhi Karya siap mengalokasikan dana belanja modal alias capital expenditure (capex). Sumber capex akan terbagi sama besar antara dana internal dan eksternal. Untuk besarannya belum bisa mereka ungkapkan.

Kembali mengintip catatan keuangan 30 September 2018, Adhi Karya tinggal menyisakan kas dan setara kas senilai Rp 1,15 triliun. Duit lancar tersebut sudah berkurang 63,44% ketimbang catatan akhir tahun 2017 yang sebanyak Rp 4,13 triliun.

Sementara sumber pembiayaan eksternal ada dua opsi, yakni pinjaman bank dan penerbitan surat utang alias obligasi. Untuk obligasi, kebetulan Adhi Karya masih memiliki sisa komitmen penawaran umum berkelanjutan (PUB) obligasi hingga Rp 2 triliun. Jika tak meleset, mereka akan menggelar PUB obligasi tahap II pada pertengahan tahun 2019.

Asal tahu, total komitmen PUB obligasi Adhi Karya mencapai Rp 5 triliun. Sebelumnya, perusahan berkode saham ADHI di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut telah menerbitkan obligasi senilai Rp 2,9 triliun.

Nanti, Adhi Karya berencana menyuntikkan dana belanja modal 2019 kepada sejumlah anak perusahaan. Makanya, rencana pemanfaatan capex pada tahun ini sangat beragam. "Capex untuk induk akan digunakan untuk investasi air, jalan tol dan lainnya," terang Entus.

Sejauh ini, Adhi Karya memiliki empat anak perusahaan dan menjalankan lima lini bisnis. Khusus lini bisnis energi dan investasi, masing-masing berjalan di bawah sebuah departemen.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Iwan Setiawan Lukminto Direktur Utama Sritex Ditangkap Kejaksaan Agung
| Rabu, 21 Mei 2025 | 14:20 WIB

Iwan Setiawan Lukminto Direktur Utama Sritex Ditangkap Kejaksaan Agung

Sejak beberapa waktu yang lalu, Kejagung telah memulai penyelidikan terkait dugaan korupsi di perusahaan Sritex.

Profit 27,98% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Lagi (21 Mei 2025)
| Rabu, 21 Mei 2025 | 09:27 WIB

Profit 27,98% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Lagi (21 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (21 Mei 2025) 1 gram Rp 1.894.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 27,98% jika menjual hari ini.

Gerak Transisi MEDC Kian Kencang, dari Energi Hijau Hingga Merangsek Pengembangan LNG
| Rabu, 21 Mei 2025 | 08:17 WIB

Gerak Transisi MEDC Kian Kencang, dari Energi Hijau Hingga Merangsek Pengembangan LNG

Sepanjang 2025 pedoman produksi migas PT Medco Energi International Tbk (MEDC) sebesar 145 juta MBOEPD hingga 150 MBOEPD.​

Rencana CUAN Gelar Stock Split Direspons Positif, ke Depan Harga Masih bisa Melejit
| Rabu, 21 Mei 2025 | 07:56 WIB

Rencana CUAN Gelar Stock Split Direspons Positif, ke Depan Harga Masih bisa Melejit

Pendapatan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) untuk setahun penuh 2025 diproyeksi dapat mencapai US$ 1,2 miliar dengan laba bersih US$ 469 juta.

Entitas Grup Sinarmas Anak Usaha Sinar Mas Multiartha (SMMA) Gugat PMH Satgas BLBI
| Rabu, 21 Mei 2025 | 07:48 WIB

Entitas Grup Sinarmas Anak Usaha Sinar Mas Multiartha (SMMA) Gugat PMH Satgas BLBI

Satgas BLBI menjadi tergugat pertama, dalam perkara yang didaftarkan pada awal pekan ini, Senin, 19 Mei 2025.

Arah IHSG Menanti Keputusan BI Rate
| Rabu, 21 Mei 2025 | 07:35 WIB

Arah IHSG Menanti Keputusan BI Rate

Investor akan mencermati hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang diperkirakan menurunkan suku bunga

Menakar Peluang Cuan di Saham-Saham IDX30
| Rabu, 21 Mei 2025 | 07:30 WIB

Menakar Peluang Cuan di Saham-Saham IDX30

Ruang penguatan untuk saham-saham IDX30 masih terbuka namun tetap perlu mengantisipasi potensi koreksi jangka pendek 

Widodo Makmur Unggas (WMUU) Perbaiki Kinerja Pasca Restrukturisasi
| Rabu, 21 Mei 2025 | 07:00 WIB

Widodo Makmur Unggas (WMUU) Perbaiki Kinerja Pasca Restrukturisasi

WMUU berkomitmen untuk melaksanakan seluruh kewajiban sesuai dengan ketentuan perjanjian perdamaian yang telah berkekuatan hukum tetap.

Danantara Menyiapkan Sederet Proyek Strategis
| Rabu, 21 Mei 2025 | 06:15 WIB

Danantara Menyiapkan Sederet Proyek Strategis

Proyek yang tengah disiapkan Danantara sudah memenuhi aspek finansial, legal, administrasi serta teknologi.

Petani Kelapa Minta Tarif Ekspor Tidak Lebih 5%
| Rabu, 21 Mei 2025 | 06:15 WIB

Petani Kelapa Minta Tarif Ekspor Tidak Lebih 5%

Penetapan tarif ekspor untuk kelapa bulat tersebut petani harap bisa untuk beagam kebutuhan memajukan perkebunan kelapa nasional.

INDEKS BERITA

Terpopuler