Bumdes dan Program Makan Bergizi Gratis

Rabu, 18 Desember 2024 | 04:13 WIB
Bumdes dan Program Makan Bergizi Gratis
[ILUSTRASI. Murid-murid sekolah SD Muhammadiyah 1 Wonopeti sedang menikmati paket makanan bergizi gratis yang disediakan oleh Mitra UMKM yang berpartisipasi dalam proses penyediaan menu makanan sehat dan bergizi melalui uji coba program Makan Bergizi Gratis di Kulon Progo, DI Yogyakarta pada Senin (16/12).]
Abdul Munir Sara | Tenaga Ahli Anggota DPR RI Komisi XI

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Melalui beberapa pernyataan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto, pesan yang dapat diperkaya adalah bahwa Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) merupakan key actors dalam program makan bergizi gratis (MBG). Substansi arah kebijakan Menteri Desa di balik program makan bergizi gratis adalah untuk menekan angka malnutrisi dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat miskin di pedesaan.

Gagasan ini sejalan dengan salah satu butir sustainable development goals (SDGs) Desa, yakni "desa tanpa kelaparan." Selain itu, program ini bertujuan meningkatkan local economic development (LED) melalui Bumdes sebagai key actors dalam rangka memperkuat ekonomi desa dengan Bumdes sebagai pilar utamanya, yakni sebagai social enterprise.

Program MBG ini sekaligus menjadikan Bumdes sebagai pilar penting dalam pembangunan ekosistem pertanian desa. Hal ini karena program makan bergizi gratis sangat bergantung pada seberapa besar dukungan kelancaran supply chain pangan yang sebagian besar berada di kawasan pedesaan. Program MBG adalah momentum strategis untuk membangun ekonomi desa melalui rantai pasok pangan, karena desa secara hakikatnya adalah sumber lumbung pangan nasional.

Baca Juga: Mobil Hybrid Bakal Disuntik Insentif PPnBM

Dengan narasi ideal ini (desa sebagai lumbung pangan), maka semestinya statistik kesejahteraan yang lebih tinggi adalah milik masyarakat desa. Namun kenyataannya, statistik kesejahteraan sering kali menempatkan desa pada posisi terendah dari seluruh aspek ekonomi.

Program makan bergizi gratis tak sekadar memastikan siswa/i yang kurang mampu dapat mengakses nutrisi yang cukup di sekolah. Sasaran lain dari program ini adalah membangun pilar ekonomi secara bottom-up (dari desa). Oleh sebab itu, diperlukan dukungan manajerial untuk menghubungkan mata rantai ekonomi dengan menjadikan pemerintah desa sebagai government actors, Bumdes sebagai primary stakeholders, serta masyarakat desa sebagai shareholders sekaligus workforce.

Baca Juga: Perkuat Industri Tekstil, PPN Impor Kapas Dihapus

Dengan demikian, setiap lapisan dalam mata rantai ekonomi program MBG adalah entitas yang dapat tumbuh bersama secara ekonomi. Anggaran program MBG sebesar Rp 71 triliun dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), selain menunjukkan konsistensi pemerintah untuk berinvestasi di bidang sumber daya manusia (SDM), juga menjadi wujud penguatan ekonomi desa berbasis rantai suplai pangan.

Peran Bumdes

Banyak pihak meragukan program makan bergizi gratis, terutama setelah anggaran per anak diturunkan dari Rp 15.000 menjadi Rp 10.000. Namun, menurut penulis, pendekatan terhadap kebijakan dalam perspektif administrasi publik modern haruslah teknokratis dan futuristik, bukan sekadar politis semata.

Baca Juga: PPN Naik, Tarif Listrik Dapat Diskon 50%

Program makan bergizi gratis senilai Rp 10.000 per anak bisa saja memenuhi standar gizi dan biaya jika inflasi (volatile food) terkendali melalui berbagai kebijakan stabilisasi harga pangan. Pemerintah juga dapat memberikan insentif fiskal atau subsidi dalam supply chain program MBG.

Menurut penulis, program makan bergizi gratis juga menjadi milestone hilirisasi komoditas pangan, baik komoditas pertanian maupun perikanan (agricultural and fishery commodities), menjadi produk akhir yang memiliki value-added tinggi. Dampak ekonominya pun bersifat berganda.

Dalam kebijakan makan bergizi gratis ini, terdapat kontribusi para ahli, seperti ahli gizi dan ahli ekonomi. Semua aspek dikalibrasi agar program MBG eligible secara gizi dan worth it secara ekonomi. Yang jelas, ada political will untuk investasi di SDM.

Baca Juga: Belum Tentu Mendorong Daya Beli, Paket Stimulus Ekonomi Dinilai Serba Tanggung

Pemerintah tampak serius melakukan investasi di SDM. Visi Presiden Prabowo Subianto ini cenderung mengikuti model Romer (teori pertumbuhan endogen). Paul Romer, penerima Hadiah Nobel Ekonomi 2018, adalah pelopor teori pertumbuhan endogen. Romer menekankan bahwa investasi SDM adalah pendorong utama pertumbuhan ekonomi jangka panjang dengan menitikberatkan pada pentingnya human capital.

Tiga pilar

Sebenarnya, ada tiga pilar penting yang menempatkan Bumdes sebagai key actors dalam program makan bergizi gratis. Pertama, stimulus ekonomi lokal. Dengan ekuitas awal yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDes), corporate social responsibility (CSR) dan pembiayaan kreatif melalui berbagai pooling fund, Bumdes dapat melibatkan seluruh komponen desa sebagai pemangku kepentingan dalam rantai suplai pengelolaan program MBG. Misalnya, bekerja sama dengan petani desa untuk penyediaan bahan makanan MBG. Rantai pasok ini juga mengakomodasi elemen seperti petani, buruh tani, usaha kecil menengah (UMKM) transportasi lokal, dan lainnya yang terlibat dalam produksi hasil pertanian.

Baca Juga: Rekening Tabungan Haji Naik, Bank Syariah Kembangkan Layanan Digital

Kedua, kegiatan pendukung. Di luar rantai pasok, program makan bergizi gratis juga melibatkan kegiatan pendukung seperti edukasi gizi, pengelolaan distribusi makanan atau aktivitas komunitas yang mendukung implementasi program. Ini menciptakan efek ekonomi dan sosial yang lebih luas di desa. 

Ketiga, pembangunan ekosistem ekonomi desa. Program makan bergizi gratis menciptakan ekosistem ekonomi berbasis supply chain pangan desa. Arah pembangunan desa melalui APBDes yang terencana melalui musyawarah perencanaan pembangunan desa (musrenbangdes/musdes) menyasar pada pembangunan kawasan ekonomi pedesaan yang terintegrasi. Tidak lagi parsial seperti sebelumnya.

Dengan arah kebijakan yang jelas, program makan bergizi gratis diharapkan menciptakan siklus ekonomi desa yang berkelanjutan, di mana produk lokal dapat dikelola, dipasarkan dan dikonsumsi baik di dalam maupun di luar desa. Muskil kedaulatan pangan terjadi, bila ekosistem ekonomi desa melalui sektor pertanian tak diperkuat. Dan program makan bergizi gratis adalah momentum yang tepat untuk membangun ekosistem ekonomi pangan dari desa.

Bagikan

Berita Terbaru

Kwik Kian Gie, Nasionalis Indonesia Sejak Belia Meski Tetap Menggunakan Nama Tionghoa
| Selasa, 29 Juli 2025 | 19:49 WIB

Kwik Kian Gie, Nasionalis Indonesia Sejak Belia Meski Tetap Menggunakan Nama Tionghoa

Pengalaman masa kecil di masa penjajahan Jepang menempa nasionalisme dan pilihan kebangsaan Kwik Kian Gie.

Menilik Proyek Pasir Besi di Papua Rp 19 Triliun yang Diajukan ESDM ke Danantara
| Selasa, 29 Juli 2025 | 16:36 WIB

Menilik Proyek Pasir Besi di Papua Rp 19 Triliun yang Diajukan ESDM ke Danantara

Kementerian ESDM usulkan proyek pasir besi yang berlokasi di Kabupaten Sarmi Papua mendapatkan kucuran dana dari BPI Danantara.

Geber Ekspansi Produksi, Kinerja ISSP Diprediksi Tumbuh Positif di Sepanjang 2025
| Selasa, 29 Juli 2025 | 16:32 WIB

Geber Ekspansi Produksi, Kinerja ISSP Diprediksi Tumbuh Positif di Sepanjang 2025

Sepanjang 2025 nilai penjualan ISSP)ditargetkan naik 17,6% YoY menjadi Rp 7,2 triliun dan laba bersih naik 15% YoY.

Terkuak! Nama Adrian Gunadi yang Jadi Buron, Tidak ada di Daftar Red Notice Interpol
| Selasa, 29 Juli 2025 | 13:02 WIB

Terkuak! Nama Adrian Gunadi yang Jadi Buron, Tidak ada di Daftar Red Notice Interpol

Meski berstatus buron. Adrian kini didaulat menjadi Chief Executive Officer (CEO) JTA Investree Doha Consultancy.

Profit 24,96%  Setahun, Cek Lagi Harga Emas Antam Hari Ini (29 Juli 2025)
| Selasa, 29 Juli 2025 | 09:15 WIB

Profit 24,96% Setahun, Cek Lagi Harga Emas Antam Hari Ini (29 Juli 2025)

Harga emas batangan Antam 24 karat 29 Juli 2025 di Logammulia.com Rp 1.906.000 per gram, harga buyback Rp 1.752.000 per gram.

Investor Asing Borong Rp 3,22 Triliun Saham BREN di Pasar Nego, Market Cap Salip BBCA
| Selasa, 29 Juli 2025 | 09:15 WIB

Investor Asing Borong Rp 3,22 Triliun Saham BREN di Pasar Nego, Market Cap Salip BBCA

Pada 21 Juli 2025 Prajogo Pangestu membeli 3 juta saham BREN dengan rata-rata harga Rp 7.944 per saham.

Antara Deal Tarif Donald Trump Sampai Fenomena Rojali dan Rohana
| Selasa, 29 Juli 2025 | 09:02 WIB

Antara Deal Tarif Donald Trump Sampai Fenomena Rojali dan Rohana

Beberapa tahun terakhir ekonomi Indonesia menghadapi gelombang PHK akibat kalahnya industri dalam negeri bersaing menghadapi barang impor. 

Harga Bahan Baku Melandai, Mayora (MYOR) Disebut Siap Tancap Gas di Paruh Kedua 2025
| Selasa, 29 Juli 2025 | 09:00 WIB

Harga Bahan Baku Melandai, Mayora (MYOR) Disebut Siap Tancap Gas di Paruh Kedua 2025

Strategi forward contract dan momentum pemulihan konsumsi masyarakat berpendapatan rendah menopang proyeksi kinerja MYOR.​

Tak Ada Angin Tiada Hujan, Saham Emiten Grup Sinarmas (SMMA) Tiba-Tiba Menggeliat
| Selasa, 29 Juli 2025 | 08:40 WIB

Tak Ada Angin Tiada Hujan, Saham Emiten Grup Sinarmas (SMMA) Tiba-Tiba Menggeliat

Prioritas SMMA di 2025 ialah sinergi berupa bundling layanan perbankan dengan asuransi, serta efisiensi bersama dalam operasional.​

Harga Saham MMLP Malah Terkoreksi Usai Astra Rilis Rencana Akuisisi, Ini Penyebabnya
| Selasa, 29 Juli 2025 | 08:03 WIB

Harga Saham MMLP Malah Terkoreksi Usai Astra Rilis Rencana Akuisisi, Ini Penyebabnya

PT Mega Manunggal Property Tbk saat ini mengelola portofolio 13 gudang di sekitar Jakarta dan Jawa Timur.

INDEKS BERITA

Terpopuler