Cetak Kenaikan Laba 54,9% di 2018, Ini Agenda Bisnis PGN Tahun Ini

Jumat, 22 Februari 2019 | 06:05 WIB
Cetak Kenaikan Laba 54,9% di 2018, Ini Agenda Bisnis PGN Tahun Ini
[]
Reporter: Ika Puspitasari | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) alias PGN mulai mencatatkan kontribusi pendapatan dari PT Pertamina Gas (Pertagas) dalam laporan kinerja keuangan 2018. Anak usaha baru yang diperoleh dari PT Pertamina (Persero) tersebut menyumbang pendapatan sebesar US$ 625,15 juta.

Sementara secara keseluruhan, tahun lalu PGN membukukan pendapatan bersih sebesar US$ 3,87 miliar atau tumbuh 8,40%. Meskipun Pertagas mulai bergabung, dominasi pendapatan dari lini distribusi dan transmisi belum tergantikan.

Sejalan dengan kinerja top line, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih PGN naik 54,89% menjadi US$ 304,99 juta.

"Kami melakukan berbagai upaya efisiensi sehingga mampu mencetak laba di tengah kondisi perekonomian yang sedang mengalami perlambatan," kata Rachmat Hutama, Sekretaris Perusahaan PT Perusahaan Gas Negara Tbk, dalam rilis kepada media, Kamis (21/2).

Sekedar mengingatkan, pada 28 Desember 2018 PGN mengakuisisi 51% saham Pertagas dari Pertamina. Nilai akuisisinya Rp 20,18 triliun atau setara dengan US$ 1,39 miliar.

KONTAN mencatat, pembayaran akuisisi Pertagas berlangung dua tahap. Pembayaran tahap I sebesar 50% dalam bentuk tunai, sudah terjadi. Lalu, pembayaran tahap II menggunakan promissory notes dengan bunga 8,41%. Jatuh temponya enam bulan sejak 28 Desember 2018 atau 28 Juni 2019.

Sambil menuntaskan pembayaran akuisisi saham Pertagas, tahun ini PGN bakal melanjutkan aneka ekspansi. Sebut saja, pengembangan produk liquefied natural gas (LNG) melalui PT PGN LNG Indonesia dan penyaluran compressed natural gas (CNG) melalui anak usaha PT Gagas Energi Indonesia.

PGN juga berniat memacu pasokan gas bumi, listrik dan bahan bakar gas untuk transportasi. Rencana lain, perusahaan berkode saham PGAS di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu memperkuat jasa engineering, procurement and construction (EPC) dan informasi tekonologi komunikasi.

Manajemen PGN memastikan, investasi infrastruktur pipa gas bumi yang dibangun PGN hampir tidak mengandalkan APBN. "Sehingga tidak membebani negara dan PGN terus berkomitmen memperluas pemanfaatan gas bumi dengan membangun infrastruktur gas bumi di berbagai daerah," tutur Rachmat.

Saat ini, PGN sedang membangun sejumlah proyek infrastruktur pipa gas. Misalnya, pipa gas transmisi Duri-Dumai sepanjang 67 kilometer (km). Ada pula pengembangan jaringan gas kota di Dumai, Karawang, Purwakarta, Cirebon, Bojonegoro, Lamongan, Pasuruan, Probolinggo, Kutai Kartanegara dan Wajo.

Tahun 2025, PGN ingin mengoperasikan 4,7 juta sambungan pipa gas baru. Target itu sesuai dengan rencana Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Mulai tahun ini PGN lebih fokus pada penjualan gas. Tumpang-tindih peran dengan Pertamina tak lagi terjadi. Namun untuk mengejar pertumbuhan kinerja, mereka harus mencari cara agar biaya distribusi gas menjadi murah. "Untuk itu diharapkan tahun ini banyak jaringan pipa gas yang siap beroperasi," kata Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony kepada KONTAN, Kamis (21/2).

Selain itu, PGN juga mesti mencermati pergerakan harga gas dunia yang bisa menjadi sentimen kinerjanya. Pergerakan harga gas dunia mengikuti harga minyak.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Inflasi November Mencapai 2,72%, Emas Perhiasan Pemicu Utama
| Senin, 01 Desember 2025 | 13:31 WIB

Inflasi November Mencapai 2,72%, Emas Perhiasan Pemicu Utama

Inflasi November 2025 melambat ke 0,17% MoM (2,72% YoY). Emas perhiasan dominan, bawang merah & daging ayam ras alami deflasi.

Emiten Farmasi Bakal Kebagian Rejeki dari Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Tahun
| Senin, 01 Desember 2025 | 13:00 WIB

Emiten Farmasi Bakal Kebagian Rejeki dari Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Tahun

Emiten farmasi yang memproduksi obat generik berlogo, hingga alat kesehatan berpotensi merasakan dampak positif.

Surplus Neraca Dagang Susut Menjadi US$ 2,39 Miliar Per Oktober 2025
| Senin, 01 Desember 2025 | 12:56 WIB

Surplus Neraca Dagang Susut Menjadi US$ 2,39 Miliar Per Oktober 2025

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, surplus neraca perdagangan barang Indonesia pada Oktober 2025 mencapai US$ 2,39 miliar.

Tanggapi Nasabah yang Kehilangan Rp 71 Miliar, Mirae Asset Sekuritas Buka Suara
| Senin, 01 Desember 2025 | 12:29 WIB

Tanggapi Nasabah yang Kehilangan Rp 71 Miliar, Mirae Asset Sekuritas Buka Suara

Mirae menyabjut bahwa dari pemeriksaan awal, terdapat indikasi kuat bahwa nasabah membagikan kata sandi dan akses akunnya kepada orang lain.

PMI Manufaktur Indonesia Ekspansi ke Level 53,3, Tapi Ekspektasi Bisnis Melemah
| Senin, 01 Desember 2025 | 10:56 WIB

PMI Manufaktur Indonesia Ekspansi ke Level 53,3, Tapi Ekspektasi Bisnis Melemah

Program stimulus pemerintah membantu mendorong daya beli masyarakat dan menaikkan permintaan di dalam negeri

Harga Pangan yang Turun Berpotensi Membuat Inflasi November Melandai
| Senin, 01 Desember 2025 | 10:11 WIB

Harga Pangan yang Turun Berpotensi Membuat Inflasi November Melandai

Laju inflasi menjelang akhir tahun, justru diperkirakan melandai yang disebabkan harga pangan yang tercatat lebih rendah. 

Pekerja Bebas Dongkrak Setoran PPh Orang Pribadi
| Senin, 01 Desember 2025 | 09:59 WIB

Pekerja Bebas Dongkrak Setoran PPh Orang Pribadi

Penerimaan pajak penghasilan orang pribadi tercatat melesat 41% mencapai Rp 17,87 triliun           

Mimpi Ekonomi Tumbuh 8% Kian Menjauh
| Senin, 01 Desember 2025 | 09:50 WIB

Mimpi Ekonomi Tumbuh 8% Kian Menjauh

Menurut prediksi super optimistis Bank Indonesia, ekonomi cuma naik maksimal 7,7%                   

Ramai Saham ARA Setelah Keluar PPK, Hati-Hati Banyak yang Sekadar Pantulan
| Senin, 01 Desember 2025 | 08:20 WIB

Ramai Saham ARA Setelah Keluar PPK, Hati-Hati Banyak yang Sekadar Pantulan

Dari puluhan emiten yang keluar dari Papan Pemantauan Khusus pada 28 November 2025, hanya segelintir yang didukung narasi kuat.

Mencari Cuan dari Evaluasi Indeks Kehati
| Senin, 01 Desember 2025 | 08:16 WIB

Mencari Cuan dari Evaluasi Indeks Kehati

BEI mengumumkan evaluasi indeks Sri-Kehati. Investor bisa memanfaatkan momentum ini untuk menengok ulang portofolio masi

INDEKS BERITA

Terpopuler