Multifinance Bersiap Lunasi Obligasi

Selasa, 19 Februari 2019 | 08:22 WIB
Multifinance Bersiap Lunasi Obligasi
[]
Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan multifinance harus merogoh koceknya lebih dalam untuk melunasi obligasi yang jatuh tempo di tahun ini. Jika dibandingkan tahun lalu, Nilai obligasi multifinance yang jatuh tempo tahun ini memang ini lebih besar dibandingkan dengan nilai per 2018.

Perbandingan itu disampaikan Bambang W. Budiawan Kepala Pengawasan IKNB Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Berdasarkan data, surat berharga multifinance, baik medium term note maupun obligasi yang akan jatuh tempo pada 2019 meningkat empat kali lipat dibandingkan dengan nilai di tahun lalu," kata Bambang, Senin (18/2).

Jika merujuk ke rekapitulasi data di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) nilai obligasi multifinance yang jatuh tempo sepanjang 2019, mulai 18 Februari 2019 sampai akhir tahun tercatat sebesar Rp 20,8 triliun.

Patut menjadi catatan, sebanyak 61% nilai obligasi yang jatuh tempo di tahun ini menumpuk di kuartal 2 2019. Nilainya mencapai Rp 12,8 triliun. Sisanya tersebar di kuartal keempat dan kuartal ketiga, masing-masing 16% dan 12% atau senilai Rp 3,4 triliun dan Rp 2,6 triliun.

Kesiapan membayar

Suwandi Wiratno. Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) menyatakan, nilai obligasi multifinance yang jatuh tempo pada 2019 masih wajar. "Multifinance yang menerbitkan obligasi seharusnya mempunyai rating dan kemampuan untuk membayar," kata Suwandi. Apalagi, beberapa surat utang yang akan jatuh tempo itu merupakan obligasi berkelanjutan.

Multifinance yang memiliki surat berharga yang jatuh tempo menyatakan siap untuk melunasi pokok sekaligus bunga utang.

Sudjono, Direktur BFI Finace mengatakan total obligasi jatuh tempo pada 2019 ini di atas Rp 2 triliun. "Nilai terbesar obligasi jatuh tempo pada kuartal 2 2019. "Dana untuk melunasi pembayaran obligasi di 2019 berasal dari kas internal," kata dia.

Roni Haslim Presiden Direktur BCA Finance, menyatakan, perusahaan itu akan melunasi obligasi yang jatuh tempo dengan kas internal.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Valuasi IPO CBDK Dinilai Menarik, Begini Analisisnya
| Senin, 23 Desember 2024 | 15:51 WIB

Valuasi IPO CBDK Dinilai Menarik, Begini Analisisnya

CBDK meminta harga IPO 19x-26x P/E sepanjang tahun 2025, lebih tinggi dibandingkan perusahaan sejenis di sektornya yang hanya 6x-9x P/E.

Mediasi Diperpanjang, Gugatan 40 Nasabah Mirae Senilai Rp 8,17 Triliun Masih Bergulir
| Senin, 23 Desember 2024 | 14:21 WIB

Mediasi Diperpanjang, Gugatan 40 Nasabah Mirae Senilai Rp 8,17 Triliun Masih Bergulir

Mirae Asset minta waktu hingga 16 Januari 2025 untuk memberikan tanggapan karena proposal penggugat harus dirapatkan melibatkan seluruh direksi.

Pilihan Saham Big Caps Menarik Untuk Investasi Jangka Panjang
| Senin, 23 Desember 2024 | 13:58 WIB

Pilihan Saham Big Caps Menarik Untuk Investasi Jangka Panjang

Saham-saham dengan kapitalisasi pasar atau market capitalization (market cap) besar tak melulu jadi pilihan tepat untuk investasi jangka panjang.

Harga Saham Provident (PALM) Menguat, Aksi Borong Dua Pemegang Picu Lonjakan Harga
| Senin, 23 Desember 2024 | 09:00 WIB

Harga Saham Provident (PALM) Menguat, Aksi Borong Dua Pemegang Picu Lonjakan Harga

PALM mencetak laba bersih Rp 464,63 miliar di Januari-September 2024, dibandingkan periode sebelumnya rugi bersih sebesar Rp 1,94 triliun.

Sektor Bisnis yang Mendorong Perekonomian Domestik
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:52 WIB

Sektor Bisnis yang Mendorong Perekonomian Domestik

Sejumlah sektor usaha dinilai masih prospektif dan berpotensi sebagai motor penggerak ekonomi Indonesia ke depan, setidaknya dalam jangka menengah

Modal Cekak Pemerintah Mengerek Pertumbuhan Ekonomi 2025
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:47 WIB

Modal Cekak Pemerintah Mengerek Pertumbuhan Ekonomi 2025

Tantangan pemerintah Indonesia untuk memacu perekonomian semakin berat pada tahun depan, termasuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8%

Insentif Pajak Mobil Hybrid Dorong Sektor Otomotif, Saham ASII Jadi Unggulan
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:36 WIB

Insentif Pajak Mobil Hybrid Dorong Sektor Otomotif, Saham ASII Jadi Unggulan

Bila mendapatkan insentif pajak, maka PPnBM untuk kendaraan hybrid akan dibanderol sebesar 3% hingga 4%.

Rekomendasi Saham Emiten Barang Konsumsi yang Masih Dibayangi Tekanan Daya Beli
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:35 WIB

Rekomendasi Saham Emiten Barang Konsumsi yang Masih Dibayangi Tekanan Daya Beli

Miten yang bergerak di bisnis barang konsumsi dibayangi sentimen kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12%.

Peluang Tipis IHSG Menguat di Pengujung Tahun
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:25 WIB

Peluang Tipis IHSG Menguat di Pengujung Tahun

Sudah tidak banyak lagi ruang bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk menguat di sisa tahun ini. 

Pemerintah Tebar Insentif Kepabeanan Rp 33 Triliun
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:15 WIB

Pemerintah Tebar Insentif Kepabeanan Rp 33 Triliun

Insentif yang dimaksud, antara lain berupa insentif kawasan berikat, penanaman modal, serta kebutuhan pertahanan dan keamanan.

INDEKS BERITA

Terpopuler