Pasar Tunggu Risalah The Fed, Harga Emas Hari Ini Melorot

Rabu, 20 November 2019 | 23:32 WIB
Pasar Tunggu Risalah The Fed, Harga Emas Hari Ini Melorot
[ILUSTRASI. Pramuniaga menunjukkan emas batangan untuk investasi di sebuah gerai emas di Malang, Jawa Timur, Jumat (7/12/2018).]
Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Setelah menyentuh posisi tertinggi dalam hampir dua minggu terakhir, harga emas hari ini turun ke bawah level US$ 1.470. Pasar menunggu hasil rapat bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve.

Mengacu Bloomberg pukul 23.10 WIB, harga emas hari ini di pasar spot turun 0,23% menjadi US$ 1.469,00 per ons troi. Emas berjangka AS juga ada di posisi US$ 1.469,00 per ons troi setelah turun 0,36%.

Harga emas hari ini sempat menyentuh rekor tertinggi dalam dua minggu terakhir di posisi US$ 1.478,80 per ons troi.

Baca Juga: Senat AS Rilis RUU Hong Kong, Harga Emas Hari Ini Sentuh Level Tertinggi

"Setiap kali ada pembicaraan tentang kesepakatan perdagangan, Anda melihat reaksi spontan ini (dalam emas). Saya terkejut emas tidak mendapatkan banyak dorongan (dari saham yang lebih rendah). Itu pasti dalam persiapan untuk risalah The Fed," kata Phillip Streible, Senior Commodities Strategist RJO Futures, kepada Reuters.

Suasana pasar memburuk setelah Senat AS membuat marah China dengan meloloskan undang-undang yang mensyaratkan sertifikasi tahunan otonomi Hong Kong dan memperingatkan Beijing soal aksi protes di bekas koloni Inggris itu.

China menuntut AS berhenti mencampuri urusan dalam negerinya dan mengatakan akan membalas tindakan negeri uak Sam.

Baca Juga: Harga emas Antam naik Rp 2.000 menjadi Rp 751.000 pada hari ini

Presiden AS Donald Trump juga mengancam akan menaikkan tarif barang-barang China jika kesepakatan perdagangan tidak segera tercapai.

Ketidakpastian seputar kesepakatan perdagangan fase satu telah mendorong bursa saham dunia jatuh dari puncak dalam 22 bulan terakhir, dengan pembukaan Wall Street yang lebih rendah.

"Saya pikir fundamental emas agak lemah. Rasanya seperti perjanjian perdagangan benar-benar bisa mengancam emas kembali di bawah US$ 1.450 hingga US$ 1.400," ujar Streible.

Baca Juga: Sampoerna Gold Indonesia menjual 43 kilogram emas Waris di fase pertama

Fokus pasar sekarang beralih ke rilis risalah pertemuan The Fed. Bank sentral AS memangkas suku bunga untuk ketiga kalinya di tahun ini pada Oktober lalu.

"Pelaku pasar menanti petunjuk tentang langkah kebijakan moneter berikutnya oleh The Fed," sebut Analis Senior Kitco Metals Jim Wyckoff dalam sebuah catatan yang Reuters lansir.

"Rilis risalah FOMC terakhir telah membuat pergerakan harga (emas) yang signifikan setelahnya. Hal tersebut tidak bisa dikesampingkan untuk rilis risalah hari ini," imbuh dia.

Baca Juga: Harga emas masih naik 0,38% di level US$ 1.478,05 per ons troi

Bagikan

Berita Terbaru

Pemerintah Siap Guyur Stimulus Rp 16,23 Triliun untuk Dorong Ekonomi
| Senin, 15 September 2025 | 15:48 WIB

Pemerintah Siap Guyur Stimulus Rp 16,23 Triliun untuk Dorong Ekonomi

Ada delapan program akselerasi yang disiapkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, termasuk insentif PPh pasal 21 DTP

PPN DTP Dongkrak Penjualan Perumahan, Daya Beli Masih Jadi Tantangan
| Senin, 15 September 2025 | 14:00 WIB

PPN DTP Dongkrak Penjualan Perumahan, Daya Beli Masih Jadi Tantangan

Pengusaha berharap pemerintah tak hanya andalkan PPN DTP, tetapi perlu dilengkapi dengan kebijakan lain yang lebih langsung menyentuh masyarakat.

Dorong Pertumbuhan UMKM, OJK Terbitkan Beleid Mempermudah Kredit ke UMKM
| Senin, 15 September 2025 | 12:24 WIB

Dorong Pertumbuhan UMKM, OJK Terbitkan Beleid Mempermudah Kredit ke UMKM

OJK menerbitkan POJK no 19 tahun 2025 tentang Kemudahan Pembiayaan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

Di Tengah Euforia Akuisisi Tambang Emas PSAB, Kinerja Keuangan UNTR Masih Menantang
| Senin, 15 September 2025 | 10:38 WIB

Di Tengah Euforia Akuisisi Tambang Emas PSAB, Kinerja Keuangan UNTR Masih Menantang

Setelah transaksi akuisisi Tambang Emas Doup milik PSAB rampung, maka UNTR akan mengelola dua tambang emas.​

Harga Saham BBCA Mulai Rebound Usai Dilanda Aksi Jual Besar-besaran Investor Asing
| Senin, 15 September 2025 | 08:22 WIB

Harga Saham BBCA Mulai Rebound Usai Dilanda Aksi Jual Besar-besaran Investor Asing

Valuasi harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) saat ini sudah lebih rendah dibanding rata-rata historisnya.

Saham FITT Terbang Duluan, Belakangan Baru Diumumkan Pengendali Anyar Bakal Datang
| Senin, 15 September 2025 | 07:44 WIB

Saham FITT Terbang Duluan, Belakangan Baru Diumumkan Pengendali Anyar Bakal Datang

Saat ini PT Hotel Fitra International Tbk (FITT) hanya memiliki satu aset properti yang sudah beroperasi di Majalengka.

Aplikasi Digital Bank Syariah Bukan Lagi Tren, Sudah Jadi Kebutuhan
| Senin, 15 September 2025 | 07:39 WIB

Aplikasi Digital Bank Syariah Bukan Lagi Tren, Sudah Jadi Kebutuhan

Bank syariah terus menggenjot pengembangan aplikasi digital untuk memperluas basis nasabah ritel.     

Hemat Waktu dan Biaya dalam Rekrutmen dengan Aplikasi Berbasis AI
| Senin, 15 September 2025 | 07:28 WIB

Hemat Waktu dan Biaya dalam Rekrutmen dengan Aplikasi Berbasis AI

Dunia rekrutmen serta penilaian SDM membutuhkan bantuan teknologi AI. Tentu, ini menciptakan peluang bisnis aplikasi berbasis AI yang menarik.

Menyulap Limbah Jadi Gas Bersih untuk Energi
| Senin, 15 September 2025 | 07:19 WIB

Menyulap Limbah Jadi Gas Bersih untuk Energi

Pemerintah siap mengembangkan BioCNG berbasis limbah sebagai sumber energi terbarukan. Caranya?     

Penawaran SR023 Berakhir Hari Ini (15/9), Masih Ada Kuota Tersisa
| Senin, 15 September 2025 | 06:30 WIB

Penawaran SR023 Berakhir Hari Ini (15/9), Masih Ada Kuota Tersisa

Batas akhir penawaran SR023 15 September 2025 dengan kupon 5,80% vs saham, mana yang lebih menguntungkan?

INDEKS BERITA

Terpopuler