Pergerakan Rupiah Hari Ini (9/3) Masih Kena Efek Sinyal Hawkish

Kamis, 09 Maret 2023 | 04:20 WIB
Pergerakan Rupiah Hari Ini (9/3) Masih Kena Efek Sinyal Hawkish
[]
Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah anjlok di hadapan dollar Amerika Serikat (AS), Rabu (8/3). Ini adalah efek pidato Gubernur The Fed Jerome Powell soal kenaikan suku bunga. 

Rabu (8/3), kurs spot rupiah melemah 0,46% ke Rp 15.437. Kurs Jisdor BI melemah 0,59% menjadi Rp 15.451. 

Presiden HFX International Berjangka Sutopo Widodo menyebut, pernyataan Powell membuat indeks dollar AS melayang ke level tertinggi dalam tiga bulan. 

Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Tertekan Pidato Hawkish The Fed

Kemarin, indeks dollar AS berada di level 105,55. Sehari sebelumnya, indeks dollar AS bahkan sempat mencapai 105,62. 

Dari internal, Sutopo berpendapat, mood konsumen turun karena persiapan menyambut Ramadan di tengah kenaikan biaya. Apalagi BI juga menyatakan bunga acuan 5,75% cukup untuk mengendalikan inflasi. 

Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C. Permana menyebut, pasar akan menanti rilis data tenaga kerja AS akhir pekan ini. "Bila data tenaga kerja masih kuat dan inflasi tinggi, maka Fed fund rate bisa naik lebih tinggi lagi," kata dia. 

Fikri dan Sutopo sama-sama memprediksi hari ini rupiah akan bergerak dalam kisaran Rp 15.400-Rp 15.500 per dollar AS.

Baca Juga: Tengah Hari, Rupiah Melemah 0,54% ke Rp 15.450 Per Dolar AS, Rabu (8/3)
 

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Beras Khusus Masuk Daftar Target PPN 12%
| Kamis, 19 Desember 2024 | 05:26 WIB

Beras Khusus Masuk Daftar Target PPN 12%

Pemerintah memastikan beras jenis premium tidak dikenakan tarif PPN 12% yang akan berlaku di awal tahun 2025.

Implementasi PSAK 117 Sedot Investasi Asuransi
| Kamis, 19 Desember 2024 | 05:25 WIB

Implementasi PSAK 117 Sedot Investasi Asuransi

Kurang dari dua minggu, industri asuransi sudah harus menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 117 dalam laporan keuangan.

 Sumbangsih Bisnis Keagenan ke Pendapatan Bank Semakin Gemuk
| Kamis, 19 Desember 2024 | 05:25 WIB

Sumbangsih Bisnis Keagenan ke Pendapatan Bank Semakin Gemuk

BRI telah berhasil membukukan pendapatan sharing dari bisnis keagenan di sebelas bulan pertama 2024 sebesar Rp 1,47 triliun.​

Kenaikan UMP Tak Signifikan Mendorong Iuran Dapen
| Kamis, 19 Desember 2024 | 05:25 WIB

Kenaikan UMP Tak Signifikan Mendorong Iuran Dapen

Pemerintah memutuskan kenaikan UMP sebesar 6,5% pada tahun depan yang akan ikut mempengaruhi iuran dapen. 

Lelah, Pebisnis Butuh Nilai Tukar Rupiah Stabil
| Kamis, 19 Desember 2024 | 05:25 WIB

Lelah, Pebisnis Butuh Nilai Tukar Rupiah Stabil

Pelaku usaha ingin kepastian nilai tukar dolar AS terhadap rupiah, sehingga tidak terus-terusan menghitung ulang aneka biaya yang dikeluarkan

Smelter di IMIP Produksi 4,76 Juta Ton NPI
| Kamis, 19 Desember 2024 | 05:24 WIB

Smelter di IMIP Produksi 4,76 Juta Ton NPI

Puluhan smelter di IMIP total memproduksi komoditas Nickel Pig Iron (NPI) sebesar 4,76 juta ton yang sebagian besar diekspor ke Tiongkok.

Tim Likuidasi Wanaartha Life Sudah Bagikan Rp 160,6 Miliar
| Kamis, 19 Desember 2024 | 05:10 WIB

Tim Likuidasi Wanaartha Life Sudah Bagikan Rp 160,6 Miliar

Proses penyelesaian kewajiban pada sejumlah perusahaan asuransi yang bermasalah masih terus berjalan. 

Taksi Vietnam Mulai Mengaspal di Indonesia
| Kamis, 19 Desember 2024 | 05:10 WIB

Taksi Vietnam Mulai Mengaspal di Indonesia

Sebelum masuk Indonesia, Xanh SM telah beroperasi di negara asalnya dan memperluas jangkauan ke Laos serta Kamboja.

Pabrikan Motor Listrik Bermunculan, Ekosistem Masih Ketinggalan
| Kamis, 19 Desember 2024 | 05:05 WIB

Pabrikan Motor Listrik Bermunculan, Ekosistem Masih Ketinggalan

Kehadiran infrastruktur SPLU dan swap station penting untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam mengisi ulang daya kendaraan mereka.

Rupiah Keok, Kinerja Manufaktur Bisa Anjlok
| Kamis, 19 Desember 2024 | 05:00 WIB

Rupiah Keok, Kinerja Manufaktur Bisa Anjlok

Fluktuasi rupiah berdampak pada peningkatan beban bagi produsen mobil, terutama dalam membeli komponen yang masih harus diimpor dari negara lain.

INDEKS BERITA

Terpopuler