Simak Prospek Ekspansi Emiten Batubara yang Masuk Bisnis Tambang Emas

Senin, 04 Februari 2019 | 05:30 WIB
Simak Prospek Ekspansi Emiten Batubara yang Masuk Bisnis Tambang Emas
[]
Reporter: Auriga Agustina | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2015 menjadi salah satu tahun terkelam bagi industri batubara. Tak mau terulang, sejumlah emiten batubara mulai melakukan diversifikasi bisnis.

Caranya, dengan masuk ke bisnis tambang emas. Sejumlah emiten batubara di Bursa Efek Indonesia (BEI) ramai-ramai melakukan akuisisi tambang emas.

Sebelumnya ada PT United Tractors Tbk (UNTR) yang mengakuisisi tambang emas Martabe dengan nilai US$ 1 miliar. Kini, giliran PT Renuka Coalindo Tbk (SQMI) yang bakal mengakuisisi tambang emas Ciemas Gold Project. "Finalisasinya diharapkan tuntas Juni ini," ujar Direktur Independen SQMI Irwan Darmawan akhir pekan lalu (3/2).

Seperti diketahui, SQMI menggelar rights issue sebagai langkah memenuhi pendanaan akuisisi tersebut. Wilton Resources Holdings Pte Ltd (WRH) menjadi pembeli siaga atau standby buyer dari aksi korporasi tersebut.

Ada dua opsi akuisisi yang bisa dilakukan SQMI. Opsi pertama, jika seluruh pemegang saham tidak mengambil haknya, WRH akan melakukan inbreng atas sisa saham rights issue dengan harga pelaksanaan Rp 250 per saham. Jika skenario ini yang terjadi, nilai akuisisi ini setara dengan Rp 3,76 triliun.

Sementara, opsi kedua menggunakan asumsi pemegang saham publik mengambil haknya. Jika skenario ini yang terjadi, sekitar 80% dana senilai Rp 3,76 triliun digunakan untuk mengambilalih saham Wilton Investment (WI) milik WRH secara tunai.

Sekadar informasi, WI merupakan pemegang 99% saham PT Wilton Wahana Indonesia (WWI), yang merupakan pemilik tambang emas Ciemas. Sementara, sisa 20% perolehan dana bakal digunakan untuk modal kerja

Prospek emas

Bukan tanpa alasan para pemain di bisnis batubara melirik bisnis tambang emas. Bukan hanya kestabilan harga yang diincar. Prospek emas juga terus berkilau. Harapannya, bisnis emas bisa mengompensasi fluktuasi harga batubara.

Irwan menuturkan, target produksi emas Ciemas sekitar 19.000 troy oz. Jumlah itu setara dengan pemasukan sekitar US$ 247 juta.

Ari Setiawan Investor Relation UNTR, menuturkan, perusahaan ini tahun ini masih konservatif dengan bisnis emas. Alasannya, proses eksplorasi di 2018 masih dalam tahap finalisasi. Yang terang, kapasitas produksi emas tahun ini diperkirakan 350.000 ons per tahun.

Stevanus Juanda, analis UOB Kay Hian, menghitung, Martabe bakal berkontribusi sekitar 18% terhadap laba kotor UNTR. Adapun laba kotor emiten ini di 2019 diperkirakan Rp 25,58 triliun.

Sukarno Alatas, Analis OSO Sekuritas menilai, prospek emiten yang melakukan ekspansi ke tambang emas sangat baik untuk perkembangan bisnis ke depan. Tren harganya juga cenderung naik. "Selama empat bulan terakhir harga emas mulai menguat sampai 12% dan secara year to date 3%," ujar dia.

Stevanus merekomendasikan buy UNTR dengan target harga Rp 36.600 per saham. Akhir pekan lalu, saham ini naik 375 poin jadi Rp 26.100 per saham.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Profit 31,63%% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (8 Juni 2025)
| Minggu, 08 Juni 2025 | 09:23 WIB

Profit 31,63%% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (8 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (8 Juni 2025) Rp 1.904.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 31,63% jika menjual hari ini.

Dari Kamar Murah ke Pemberdayaan Komunitas
| Minggu, 08 Juni 2025 | 06:35 WIB

Dari Kamar Murah ke Pemberdayaan Komunitas

Di balik reputasinya sebagai penyedia kamar murah dan layanan check-in kilat, OYO punya ambisi lebih besar. Apa itu?

 
Tak Sekadar Batal Haji, Layanan Furoda Berbuntut Panjang
| Minggu, 08 Juni 2025 | 06:20 WIB

Tak Sekadar Batal Haji, Layanan Furoda Berbuntut Panjang

Ribuan calon jemaah haji furoda gagal berangkat ke Tanah Suci. Tak hanya calon jemaah yang gundah gulana, agen travel juga pusing alang kepalang. 

 
Yuk, Menikmati Cuan dari Permainan untuk Mantan Anak Kecil
| Minggu, 08 Juni 2025 | 05:50 WIB

Yuk, Menikmati Cuan dari Permainan untuk Mantan Anak Kecil

Bermain kini bukan hanya urusan anak-anak. Playground kini menjadi ruang pelepas penat bagi orang dewasa. Apa peluang bisnisnya?

 
Kopdes Melaju Buat Siapa?
| Minggu, 08 Juni 2025 | 05:10 WIB

Kopdes Melaju Buat Siapa?

​Hingga awal Juni, sebanyak 78.000 lembaga Kopdes Merah Putih sudah terbentuk melalui musyawarah desa khusus.

Menadah Peluang dari Aksi Jual Asing
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:32 WIB

Menadah Peluang dari Aksi Jual Asing

Beberapa saham yang terkena aksi jual asing dalam sepekan terakhir ini, masih dapat dicermati untuk trading jangka pendek

Emiten Memperluas Diversifikasi Bisnis
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:25 WIB

Emiten Memperluas Diversifikasi Bisnis

 Sejumlah emiten mulai dari sektor teknologi, kesehatan, hingga energi, memperluas bisnis dengan membentuk anak usaha baru.

Prospek Saham DSNG yang Siap  Menebar Dividen Rp 24 Per Saham
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:23 WIB

Prospek Saham DSNG yang Siap Menebar Dividen Rp 24 Per Saham

PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 254,39 miliar dari buku tahun 2024.

Strategi Mega Perintis (ZONE) Bertahan di Bisnis Fesyen
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:19 WIB

Strategi Mega Perintis (ZONE) Bertahan di Bisnis Fesyen

Mengupas rencana bisnis perusahaan ritel fesyen, PT Mega Perintis Tbk (ZONE) di tengah persaingan industri yang ketat

PMI yang Terkontraksi Tampaknya Tak Berpengaruh ke Emiten-Emiten Ini
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:00 WIB

PMI yang Terkontraksi Tampaknya Tak Berpengaruh ke Emiten-Emiten Ini

Potensi kontraksi PMI masih dapat berlanjut, terlebih jika pasca negosiasi tarif dalam 90 hari tidak mendapatkan keputusan win-win.

INDEKS BERITA

Terpopuler