Tanggapi Sanksi Ekonomi, Rusia Sebut Barat Bertindak seperti Bandit

Sabtu, 05 Maret 2022 | 20:42 WIB
Tanggapi Sanksi Ekonomi, Rusia Sebut Barat Bertindak seperti Bandit
[ILUSTRASI. Petugas pemadam kebakaran memadamkan api di sebuah gudang yang terbakar setelah penembakan, menurut pihak berwenang setempa, saat invasi Rusia ke Ukraina berlanjut, di desa Chaiky di wilayah Kyiv, Ukraina, Kamis (3/3/2022). REUTERS/Serhii Nuzhnenko]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - LONDON. Pemerintah Rusia pada Sabtu (5/3) menanggapi aksi negara-negara barat menjatuhkan sanksi ekonomi atas invasi yang dilakukannya ke Ukraina. Kremlin mengatakan bahwa Barat berperilaku seperti bandit, namun Rusia terlalu besar untuk diisolasi karena dunia jauh lebih besar daripada hanya Amerika Serikat (AS) dan Eropa.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan bahwa Barat terlibat dalam "kejahatan ekonomi" melawan Rusia dan bahwa Moskow akan merespons. Dia tidak merinci tanggapan apa yang akan ada tetapi mengatakan itu akan sejalan dengan kepentingan Rusia.

"Seperti yang Anda pahami, harus ada respons yang sesuai terhadap bandit ekonomi," kata Peskov.

"Ini tidak berarti Rusia terisolasi," kata Peskov kepada wartawan. "Dunia terlalu besar bagi Eropa dan Amerika untuk mengisolasi sebuah negara, dan terlebih lagi negara sebesar Rusia. Ada lebih banyak negara di dunia."

 Baca Juga: Sanksi Ekonomi Lumpuhkan Ekonomi Rusia, Nilai Rubel Menguap Lebih 20% di Pekan Ini

Rusia menyebut invasinya ke Rusia sebagai "operasi militer khusus" yang bertujuan melucuti persenjataan negara tetangganya. Namun aksi itu menuai rentetan sanksi dan menyebabkan eksodus perusahaan besar dari pasar Rusia.

Peskov mengingatkan bahwa Moskow dan Washington masih mempertahankan saluran untuk dialog. Dia mengatakan jika AS memberlakukan sanksi terhadap ekspor minyak dan gas Rusia, maka pasar energi dunia akan mendapat kejutan besar.

Ditanya tentang undang-undang yang ditandatangani Presiden Vladimir Putin yang memperberat hukuman karena mendiskreditkan angkatan bersenjata Rusia, Peskov mengatakan undang-undang tersebut harus dipatuhi.

Undang-undang itu diperkenalkan secara mendesak dalam situasi yang luar biasa, katanya. Beleid itu muncul karena Rusia menghadapi perang informasi yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dilepaskan oleh Barat.

Baca Juga: Kekayaan Bernard Arnault Anjlok, Jeff Bezos Naik ke Posisi ke-2 Terkaya Dunia

Perusahaan asing, katanya, suatu hari akan kembali ke Rusia, meskipun beberapa akan menemukan bahwa perusahaan lain telah menggantikan mereka.

"Rusia ... memiliki kepentingan untuk menjadi menarik untuk investasi. Ya, sekarang bukanlah waktu di mana kita dapat berbicara tentang menjadi menarik untuk investasi, tetapi waktu berubah dengan cepat," kata Peskov.

"Saat pertumbuhan ekonomi yang melonjak akan menggantikan saat ini. Dan saat ketika perusahaan yang sama ini akan kembali lagi ke pasar, dan akan lebih tertarik untuk mengejar apa yang telah mereka lewatkan dan memulihkan posisi mereka.

"Di beberapa daerah, kami akan sangat menunggu mereka [perusahaan]. Di tempat lain kami akan menunggu mereka lebih sedikit karena tempat mereka akan diambil oleh perusahaan dari negara lain."

Bagikan

Berita Terbaru

Investor Domestik Tambah Posisi di Sejumlah Sektor Saham pada Mei 2025
| Minggu, 08 Juni 2025 | 21:00 WIB

Investor Domestik Tambah Posisi di Sejumlah Sektor Saham pada Mei 2025

BRI Danareksa Sekuritas mencermati penambahan posisi investor domestik pada sejumlah sektor, terutama logam, otomotif, dan retail pada Mei 2025.

Berusaha Membuai Pasar dengan Pinjaman Tunai
| Minggu, 08 Juni 2025 | 20:05 WIB

Berusaha Membuai Pasar dengan Pinjaman Tunai

Bank digital berusaha menjaring debitur dengan cash loan.                                                    

Prospek Cerah dari Manfaat Teknologi Data Spasial
| Minggu, 08 Juni 2025 | 20:01 WIB

Prospek Cerah dari Manfaat Teknologi Data Spasial

Berbagai sektor industri termasuk institusi pemerintah bakal makin membutuhkan data spasial.                

Profit 31,63%% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (8 Juni 2025)
| Minggu, 08 Juni 2025 | 09:23 WIB

Profit 31,63%% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (8 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (8 Juni 2025) Rp 1.904.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 31,63% jika menjual hari ini.

Dari Kamar Murah ke Pemberdayaan Komunitas
| Minggu, 08 Juni 2025 | 06:35 WIB

Dari Kamar Murah ke Pemberdayaan Komunitas

Di balik reputasinya sebagai penyedia kamar murah dan layanan check-in kilat, OYO punya ambisi lebih besar. Apa itu?

 
Tak Sekadar Batal Haji, Layanan Furoda Berbuntut Panjang
| Minggu, 08 Juni 2025 | 06:20 WIB

Tak Sekadar Batal Haji, Layanan Furoda Berbuntut Panjang

Ribuan calon jemaah haji furoda gagal berangkat ke Tanah Suci. Tak hanya calon jemaah yang gundah gulana, agen travel juga pusing alang kepalang. 

 
Yuk, Menikmati Cuan dari Permainan untuk Mantan Anak Kecil
| Minggu, 08 Juni 2025 | 05:50 WIB

Yuk, Menikmati Cuan dari Permainan untuk Mantan Anak Kecil

Bermain kini bukan hanya urusan anak-anak. Playground kini menjadi ruang pelepas penat bagi orang dewasa. Apa peluang bisnisnya?

 
Kopdes Melaju Buat Siapa?
| Minggu, 08 Juni 2025 | 05:10 WIB

Kopdes Melaju Buat Siapa?

​Hingga awal Juni, sebanyak 78.000 lembaga Kopdes Merah Putih sudah terbentuk melalui musyawarah desa khusus.

Menadah Peluang dari Aksi Jual Asing
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:32 WIB

Menadah Peluang dari Aksi Jual Asing

Beberapa saham yang terkena aksi jual asing dalam sepekan terakhir ini, masih dapat dicermati untuk trading jangka pendek

Emiten Memperluas Diversifikasi Bisnis
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:25 WIB

Emiten Memperluas Diversifikasi Bisnis

 Sejumlah emiten mulai dari sektor teknologi, kesehatan, hingga energi, memperluas bisnis dengan membentuk anak usaha baru.

INDEKS BERITA

Terpopuler