Produksi Batubara Anak Usaha BUMI Terus digenjot

Senin, 11 Februari 2019 | 09:31 WIB
Produksi Batubara Anak Usaha BUMI Terus digenjot
[]
Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kaltim Prima Coal (KPC) mengincar pertumbuhan produksi batubara tahun ini sebanyak 60 juta ton. Jumlah ini tumbuh 3,45% dibandingkan produksi tahun 2018 sebanyak 58 juta ton. Sejalan dengan meningkatnya target produksi, KPC berharap volume penjualan ikut bertumbuh.

Dileep Srivastava, Direktur Independen PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang merupakan induk usaha KPC, meyakini Kaltim Prima Coal mampu meningkatkan produksi. "Tampaknya masuk akal jika target pada tahun ini sekitar 60 juta ton," ungkap dia kepada KONTAN, Sabtu (9/2) pekan lalu.

Namun manajemen Bumi Resources belum mau membeberkan target pasar dan penjualan batubara KPC pada tahun ini. Satu hal yang pasti, di sepanjang tahun lalu, sebesar 75% penjualan KPC menyasar pasar ekspor, khususnya di wilayah Asia seperti Jepang, India, China dan negara lainnya.

Dileep hanya bilang, nilai penjualan batubara dari KPC pada tahun lalu mencapai US$ 3,85 miliar. Nah, seiring dengan bertambahnya volume produksi batubara, nilai penjualan pada tahun ini pun ditaksir akan meningkat. "Rasional kiranya jika (nilai penjualan batubara) tahun ini akan sedikit lebih tinggi," ungkap Dileep.

Asal tahu saja, produksi batubara KPC menyumbang sekitar 11% dari total produksi batubara nasional yang mencapai 528 juta ton. Selama ini, produksi batubara KPC memang selalu yang paling banyak dibandingkan perusahaan tambang lainnya.

Selain itu, KPC menjadi penyumbang terbesar Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di subsektor minerba pada tahun lalu, yakni mencapai Rp 6,37 triliun. Jumlah tersebut setara 12,74% dari PNBP minerba di sepanjang tahun lalu senilai Rp 50 triliun.

Berkenaan dengan itu, pada tahun ini KPC tidak berencana melakukan merger maupun akuisisi tambang. Alasannya, Bumi Resources tengah mempercepat pembayaran utang. "Prioritas Bumi adalah mengakselerasi prepayment of debt. Tidak ada niat untuk M&A (merger & akuisisi) atau aksi korporasi lainnya," jelas Dileep.

Selama lima hingga enam tahun terakhir, menurut Dileep, pihaknya telah berinvestasi untuk meningkatkan kemampuan produksi dan penjualan agar bisa menembus 100 juta ton dalam setahun.

Alhasil, pada tahun ini Bumi Resources mengalokasikan total belanja modal mencapai US$ 50 juta–US$ 60 juta. Dana belanja modal tersebut akan digunakan untuk perawatan alat berat.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Harga Saham Provident (PALM) Menguat, Aksi Borong Dua Pemegang Picu Lonjakan Harga
| Senin, 23 Desember 2024 | 09:00 WIB

Harga Saham Provident (PALM) Menguat, Aksi Borong Dua Pemegang Picu Lonjakan Harga

PALM mencetak laba bersih Rp 464,63 miliar di Januari-September 2024, dibandingkan periode sebelumnya rugi bersih sebesar Rp 1,94 triliun.

Sektor Bisnis yang Mendorong Perekonomian Domestik
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:52 WIB

Sektor Bisnis yang Mendorong Perekonomian Domestik

Sejumlah sektor usaha dinilai masih prospektif dan berpotensi sebagai motor penggerak ekonomi Indonesia ke depan, setidaknya dalam jangka menengah

Modal Cekak Pemerintah Mengerek Pertumbuhan Ekonomi 2025
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:47 WIB

Modal Cekak Pemerintah Mengerek Pertumbuhan Ekonomi 2025

Tantangan pemerintah Indonesia untuk memacu perekonomian semakin berat pada tahun depan, termasuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8%

Insentif Pajak Mobil Hybrid Dorong Sektor Otomotif, Saham ASII Jadi Unggulan
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:36 WIB

Insentif Pajak Mobil Hybrid Dorong Sektor Otomotif, Saham ASII Jadi Unggulan

Bila mendapatkan insentif pajak, maka PPnBM untuk kendaraan hybrid akan dibanderol sebesar 3% hingga 4%.

Rekomendasi Saham Emiten Barang Konsumsi yang Masih Dibayangi Tekanan Daya Beli
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:35 WIB

Rekomendasi Saham Emiten Barang Konsumsi yang Masih Dibayangi Tekanan Daya Beli

Miten yang bergerak di bisnis barang konsumsi dibayangi sentimen kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12%.

Peluang Tipis IHSG Menguat di Pengujung Tahun
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:25 WIB

Peluang Tipis IHSG Menguat di Pengujung Tahun

Sudah tidak banyak lagi ruang bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk menguat di sisa tahun ini. 

Pemerintah Tebar Insentif Kepabeanan Rp 33 Triliun
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:15 WIB

Pemerintah Tebar Insentif Kepabeanan Rp 33 Triliun

Insentif yang dimaksud, antara lain berupa insentif kawasan berikat, penanaman modal, serta kebutuhan pertahanan dan keamanan.

Belanja Masyarakat Bisa Tertahan Tarif PPN 12%
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:04 WIB

Belanja Masyarakat Bisa Tertahan Tarif PPN 12%

Data terbaru Mandiri Spending Index mengindikasikan belanja masyarakat hingga 8 Desember 2024 terkerek momentum Nataru

Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) Mau Buka 1.000 Gerai Baru di Tahun 2025
| Senin, 23 Desember 2024 | 07:30 WIB

Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) Mau Buka 1.000 Gerai Baru di Tahun 2025

AMRT menyebut adanya penutupan gerai di tahun ini merupakan bagian dari srategi eksansi di tahun depan.

Okupansi Hotel Metropolitan Land (MTLA) Naik Jelang Libur Nataru
| Senin, 23 Desember 2024 | 07:15 WIB

Okupansi Hotel Metropolitan Land (MTLA) Naik Jelang Libur Nataru

Periode Nataru di unit hotel yang dimiliki MTLA sudah terlihat mengalami kenaikan, seperti Hotel Horison Ultima Bekasi

INDEKS BERITA

Terpopuler