Kreditur dari perbankan telah mengantisipasi piutang Sritex yang berpotensi tak terbayarkan tercermin dari alokasi biaya provisi lebih tinggi.

Tercatat, tagihan dari  para kreditur SRIL yang masuk dari para kreditur keempat perusahaan tersebut mencapai Rp 32,62 triliun.

Tinggal tersisa 1 opsi jika Keluarga Lukminto ingin menyelamatkan bisnis tekstil dan produk tekstilnya yakni mengajukan Peninjauan Kembali ke MA.

Penerapan going concern tanpa perhitungan yang matang berpotensi merugikan harta pailit yang pastinya akan menyulitkan posisi kurator.

PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) akan melakukan upaya hukum Peninjauan Kembali (PK) usai permohonan kasasinya ditolak MA.

Sritex kesulitan memenuhi kebutuhan bahan bakunya, sehingga lebih dari 3.000 karyawan Sritex dirumahkan.

Sritex mengaku kekurangan pasokan bahan baku dan cash flow karena pemblokiran rekening yang dilakukan oleh kurator.

Sritex tengah memproses penyelesaian utang kepada kreditur perbankan. Kurator mengadakan rapat kreditur pertama di Pengadilan Niaga Semarang. 

Lebih dari 50 perusahaan di industri tekstil dan produk teksil (TPT) terancam gulung tikar. Sekitar 300.000 karyawan pun terancam PHK.

Alasan pemerintah mencermati perkara yang menimpa Sritex karena merupakan salah satu perusahaan besar padat karya.